Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hade Rangkul Masyarakat Kecil

Kompas.com - 03/04/2008, 13:04 WIB

BANDUNG, KAMIS - Berinteraksi langsung dengan masyarakat kecil menjadi metode calon gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan selama kampanye guna merebut simpati massa. Bersama calon wakil gubernur Dede Yusuf, mereka makan, berdialog, dan melakukan aktivitas lainnya.

Interaksi dilakukan bersama pedagang tradisional, tukang ojek, pengayuh becak, anak jalanan, penjual asongan, dan sebagainya. Kunjungannya pun diutamakan ke tempat-tempat mereka berkumpul, seperti pasar tradisional, tempat penjualan ikan, dan terminal.

Dalam kampanye di Tasikmalaya, Rabu (2/4), pasangan yang disebut Hade itu bertekad akan melindungi pasar tradisional di Jabar yang semakin terpinggirkan oleh keberadaan pasar modern. Itulah sebabnya, pasangan nomor urut tiga ini kerap menyapa masyarakat di pasar-pasar tradisional. Hal tersebut diungkapkan pasangan Hade sesaat sebelum kampanye di Lapangan Dadaha, Kota Tasikmalaya.

Sebelumnya, kegiatan serupa dilakukan Hade di Kota Sukabumi. Pasangan itu makan siang dengan pengamen dan anak jalanan, lalu naik becak mengelilingi jalan sekitar alun-alun. Heryawan dan Dede makan nasi bungkus berisi nasi dan telur bulat, sama dengan menu makanan warga lainnya. Keduanya makan menggunakan tangan di bawah pohon bersama masyarakat.

Pasangan itu beberapa kali memanggil secara khusus tukang becak atau asongan yang kesulitan menembus barikade kader PKS dan PAN.

Di Kuningan, Heryawan menyapa warga di pertokoan Subterminal Cilimus dan pedagang di Pasar Ciputat. Di Pasar Cicurug dan Cibadak serta tempat penjualan ikan Cibaraja di Kabupaten Sukabumi, pasangan Hade bertemu dengan para pedagang. "Kami sering mampir ke pasar tradisional karena berkomitmen untuk mempertahankan pasar tradisional," kata Dede di Masjid Agung Tasikmalaya.

Pasar tradisional

Heryawan menegaskan, selama ini pasar tradisional semakin terpinggirkan dengan keberadaan pasar modern. Oleh karena itu, pasar tradisional harus dilindungi pemerintah melalui kebijakan yang prorakyat. Salah satu caranya ialah mengatur jarak antara pasar tradisional dan pasar modern maupun antarpasar modern. Diharapkan pasar modern tidak terlalu menumpuk di satu titik sehingga mematikan pasar tradisional.

Menurut Dede, upaya lain untuk melindungi pedagang kecil di pasar tradisional ialah memberikan stimulan kredit tanpa agunan dari pemerintah. Pedagang pasar diharapkan tidak lagi bergantung pada rentenir yang memberikan pinjaman dengan bunga tinggi.

Meskipun demikian, pasar tradisional pun harus ditata dengan baik sehingga bersih, nyaman, dan bisa bersaing dengan pasar modern. Oleh karena itu, sangat terbuka investasi untuk menata pasar tradisional menjadi lebih baik.

Dalam berbagai kesempatan bertemu, pedagang pasar tradisional mengeluhkan harga kebutuhan pokok yang terus naik. Ahmad berjanji membantu mencarikan solusi masalah para pedagang tersebut.

Ahmad mengatakan, program yang ditetapkannya berupaya menyentuh masyarakat secara langsung dengan memerhatikan harapan mereka terhadap harga bahan pokok murah serta mengatasi pengangguran dan kemiskinan. Mengingat itu, langkah terpenting adalah membuka lapangan kerja sebanyak mungkin.

Dalam beberapa orasinya, Heryawan dan Dede juga berjanji memfokuskan pembangunan terhadap kesejahteraan petani. Langkah-langkah dalam meningkatkan kapasitas hasil pertanian dilakukan melalui teknologi tepat guna, pengembangan luas lahan, dan perbaikan tata distribusi pupuk bersubsidi agar tepat sasaran. (adh/bay)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com