Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khofifah: Jangan Antipati Pemimpin Perempuan

Kompas.com - 29/03/2008, 21:35 WIB

PONOROGO, SABTU – Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama Khofifah Indar Parawansa menghormati jika masih ada masyarakat yang antipati terhadap pemimpin perempuan. Namun dia meminta mereka yang antipati ini untuk melihat kondisi Indonesia yang plural. 

Khofifah mengatakan hal ini menjawab pertanyaan wartawan usai acara peringatan hari lahir bersama Nahdlatul Ulama (NU) ke-82, Muslimat NU ke-62, GP Ansor ke-74, Fatayat NU ke-58, IPNU ke-54, dan IPPNU ke-53 di Alun-alun Ponorogo, Sabtu (29/3), terkait dengan adanya penolakan Khofifah untuk maju sebagai calon Gubernur Jawa Timur 2008-2013 karena dia seorang perempuan. 

Menurut Khofifah, Indonesia adalah bangsa yang plural. Artinya siapapun bisa menjadi pemimpin di negara ini, tidak hanya laki-laki. Dia juga meminta mereka yang antipati ini untuk melihat kalau di Indonesia, dari bupati sampai presiden, pernah dijabat oleh seorang perempuan.

“Kita pernah punya presiden perempuan, begitu pula bupati, gubernur, dan ketua DPRD. Di Pakistan yang negaranya kebanyakan orang Islam, juga pernah dipimpin oleh seorang perempuan. Jadi, don’t worry (tidak usah khawatir),” ujar Khofifah.

Meskipun begitu, dia tetap menghargai dan menghormati jika masih ada masyarakat yang antipati terhadap pemimpin perempuan. “Saya tetap menghormati dan selayaknya semua orang pun menghormati kalau ada perbedaan pendapat,” tambahnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berencana mengusung Khofifah untuk menjadi Gubernur Jawa Timur. Khofifah sendiri menyatakan siap untuk ikut bertarung pada Pemilihan Kepala Daerah Jatim 23 Juli tahun 2008.

Hanya saja, kalau didukung oleh PPP sendiri, masih belum memenuhi syarat pengajuan calon gubernur yaitu 15 persen suara pada pemilu 2004 lalu atau 15 kursi di DPRD Jatim. Pasalnya saat ini PPP hanya memiliki delapan kursi di DPRD Jatim. Oleh karena itu, PPP harus berkoalisi dengan partai politik lainnya jika ingin mengusung Khofifah.

“Ketika syarat ini sudah terpenuhi nantinya, saya akan langsung sowan ke Gus Dur (Ketua Umum Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa) karena selama ini saya adalah kader Partai Kebangkitan Bangsa. Sebelumnya saya sudah sempat sowan tetapi beliau tidak menyinggung masalah ini, jadi saya belum menceritakan kepadanya,” kata Khofifah. (APA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com