Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marwan Effendy Jampidsus Baru?

Kompas.com - 28/03/2008, 04:51 WIB

JAKARTA, JUMAT -- Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Kapusdiklat) Kejaksaan Marwan Efendy dikabarkan terpilih menjadi Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus). Marwan terpilih dalam rapat Tim Penilaian Akhir (TPA) yang dipimpin oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor Presiden. Nama Marwan selanjutnya akan diserahkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Keppres) menjadi Jampidsus menggantikan Kemas Yahya Rahman.

"Nama Marwan yang terpilih dalam rapat tadi," ujar seorang sumber Persda Network yang ditemui seusai rapat TPA di Kantor Presiden, Jakarta, kemarin. Hadir dalam rapat tersebut, antara lain Menko Polhukam Widodo AS, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Syamsir Siregar, Jaksa Agung Hendarman Supandji, Meneg Pemberdayaan Aparatur Negara (PAN) Taufik Efendi.

Sumber Persda Network yang lain di lingkungan Kejaksaan Agung (Kejagung) juga membenarkan bahwa Marwan Effendy telah terpilih menjadi Jampidsus menggantikan Kemas Yahya Rahman. "Benar, Pak Marwan yang dipilih," ujarnya.

Jaksa Agung Hendarman Supandji seusai rapat TPA tidak mau mengatakan siapa nama Jampidsus yang terpilih. "Ya, nanti tunggu, doain saja. Ya pokoknya dari kita satu. Sekarang baru selesai (rapat TPA). Setelah selesai, baru disampaikan ke Presiden. Nanti lihat, karena dari kita calonnya," tegas Hendarman. Itu artinya satu nama yang terpilih itu yang akan ditetapkan Presiden menjadi Jampidsus? "Iya," tambah mantan Ketua Timtas Tipikor ini.

Siapa pak yang terpilih? "Nanti dari hasil rapat, dilaporkan ke Presiden kemudian hasilnya diputuskan Pres. Itu nanti (hak) prerogatifnya Presiden," lanjut Hendarman.

Meneg PAN Taufiq Efendi seusai rapat juga tak mau menyebut nama calon Jampidsus yang terpilih. "Mana saya tahu, itukan di kantong SBY. Kita belum boleh mengatakan iya sebelum ada Keputusan Presiden. Kalau kita sampaikan, takut mem-fait accompli Presiden. Dosa," ujarnya sambil berjalan menuju mobil dinasnya.

Taufiq menegaskan bahwa dari hasil rapat TPA sudah diputuskan nama calon Jampidsus terpilih. Seperti Hendarman, Taufiq belum bisa menyebutkan nama tersebut sebelum ada keputusan Presiden. Hingga Kamis malam, handphone Marwan Effendy tidak bisa dihubungi. Berulangkali ditelepon, handphonenya selalu dalam kondisi tidak aktif. (Persda Network/yls/ade)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com