Laporan wartawan Kompas Wisnu Nugroho
BOGOR, RABU - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk kedua kalinya secara terbuka kepada publik mengkritik dan kemudian menyerang tema dan materi kampanye Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat Jenderal (Purn) Wiranto. Ini mungkin maksud Presiden Yudhoyono yang menyebut tahun 2008 sebagai tahun politik yang panas.
"Saya minta semua pihak terutama yang memiliki kelebihan harta uang, tolonglah bantu yang memerlukan. Jangan hanya pandai mencerca dan memprovokasi rakyat. Kalau punya uang bantu rakyat, ikhlas. Itu baru namanya tokoh sejati, pemimpin sejati karena dia ikhlas kepada rakyatnya," ujar Presiden saat peninjauan realisasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri di Desa Kertamaya, Bogor, Jawa Barat, Rabu (5/3).
"Kemiskinan ini insya Allah tidak terus terjadi di negeri ini, justru dijadikan alat politik, tersinggung rakyat. Kemiskinan bukan untuk diperdagangkan secara politik. Bantu-bantu saja Pak. Kan begitu toh? Itu yang sebetulnya yang paling bagus," ujar Presiden melanjutkan.
Presiden Yudhoyono yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat juga mengkritik penggunaan data kemiskinan Bank Dunia untuk tema kampanye Wiranto. Menurut Presiden Yudhoyono, sejak bertahun-tahun Indonesia menggunakan data Badan Pusat Statistik (BPS) untuk mengukur angka kemiskinan yang cenderung menurun.
"Pakailah data lembaga kita sendiri. Jangan pakai World Bank. Susah. Mari kita percayai lembaga kita sendiri," ujarnya.
Selama berpidato sekitar 45 menit tanpa jeda, Presiden Yudhoyono disambut tepuk tangan meriah rakyat yang berkumpul di lapangan desa. Dalam dialog itu, Presiden Yudhoyono didampingi Ny Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.