Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Rusak, Cekik Sopir Angkot

Kompas.com - 02/03/2008, 20:08 WIB

JAKARTA, MINGGU - Jalan-jalan rusak di Jakarta dan Bekasi mengurangi jumlah tarikan (rit) dan menambah pengeluaran untuk bensin. Demikian keluhan para sopir angkutan umum yang trayeknya harus melalui jalan - jalan rusak tersebut.

Aripin, sopir angkutan umum 01 jurusan Tanjung Priok - Cakung mengeluhkan kondisi Jalan Cilincing Raya, rute rutinya. Jalan itu bak sungai kering, yang selalu menyebabkan lalu lintas macet total.  Kondisi ini berpengaruh pada pendapatannya.

"Kalau biasanya saya narik bisa sampai enam rit, sekarang cuma jadi tiga rit," tutur Aripin saat sedang beristirahat di Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara, kepada Kompas.com, Minggu, (2/3).

Satu rit, ia bisa mendapat sekitar Rp30.000. Jika dia kehilangan tiga rit setiap hari, maka ia kehilangan kesempatan mendapat Rp90.000. Hal yang sama juga dialami Siahaan sopir angkutan umum 26 jurusan Kampung Melayu - Bekasi dan Juardi sopir angkutan 09A jurusan Tanah Abang - Kebayoran Baru.

"Biasanya sehari saya bisa dapat tujuh rit, gara-gara jalan rusak saya cuma dapat lima rit. Udah pasti tarikan berkurang," ujar Siahaan. Selain itu, para sopir pun harus mengeluarkan uang lebih untuk bensin. " Gara-gara macet, biasanya sehari saya ngisi bensin 20 liter, sekarang jadi 25 liter. Sekarang susah jadi sopir angkot," kata Aripin.

 Berarti Aripin harus menambah pengeluaran sebesar Rp 22.500 per hari untuk bahan bakar. Nasib serupa juga diderita Siahaan. "Biasanya butuh tujuh liter, sekarang satu rit jadi 10 liter. Sudah penghasilan berkurang, harus bayar sewa, beli bensin tambah pula. Susah...makin susah supir angkutan," keluh Siahaan.

Mereka berharap pemerintah segera memperbaiki jalan yang rusak. Jalan rusak bagi mereka berarti mengurangi pendapatan dan menambah pengeluaran." Saya berharap, jalan yang rusak bisa segera diperbaikilah," ujar Juardi.(DIV/KP)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com