Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi:Tubuh Moshaddeq Bercahaya, Cocok Jadi Rasul

Kompas.com - 27/02/2008, 16:21 WIB

JAKARTA, RABU - Pengikut Al Qiyadah Al Islamiyah, Hadi Pratikno mengatakan bahwa pimpinannya Ahmad  Moshaddeq alias Al Masih alias Maw'ud tidak pernah memberikan pengakuan sebagai Rasul. Ia justru mengatakan bahwa dirinya yang menyebut Moshaddeq  sebagai Rasul karena tubuhnya memancarkan cahaya. Keterangan itu disampaikan pria 54 tahun itu, saat didudukkan sebagai saksi dalam sidang penodaan agama dengan terdakwa Moshaddeq, di PN Jakarta Selatan, Rabu (27/2).

"Saya sebagai ummahnya yang pertama kali menyatakan dia sebagai Rasul. Waktu pertama kali melihatnya, saya melihat cahaya dari tubuhnya jadi saya pikir dia cocok jadi Rasul. Kalau beliau, tidak pernah memberi pengakuan bahwa dirinya Rasul," ujar Hadi, menjawab pertanyaan Jaksa M. Muhajir.Pengakuan Hadi ini berbeda dengan apa yang disampaikannya dihadapan penyidik dan yang tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

Hal ini menyebabkan Jaksa harus meminta konfirmasi ulang atas jawabannya yang berbeda-beda. "Saya bacakan ya, keterangan Saudara dalam BAP. Atas pengakuan Ahmad Moshaddeq, yang menyatakan dirinya Rasul setelah dia bertahallul selama 40 hari di Bogor, maka saya tahu bahwwa Ahmad Moshaddeq adalah Rasul," demikian Muhajir membacakan BAP.

Muhajir akhirnya meminta ketegasan Hadi. "Jawaban tentang pengakuan itu tidak benar," kata Hadi."Jadi, saudara menarik pernyataan Saudara yang di BAP?," tanya Hakim Ketua, H. Zahrul Rabain."Ya, karena saya yang pertama kali menyebutnya sebagai Rasul," tegas pria muallaf ini.Hadi mengaku mengenal Moshaddeq pada akhir tahun 2002 melalui seorang temannya. Saat itu, ia tengah mencari orang yang bisa mengajarkannya lebih dalam tentang Islam.

Perkenalan keduanya berlangsung di Gunung Bunder, Bogor, Jawa Barat. Sebagai ummah, ia dan pengikut lainnya mempunyai tugas - yang dalam bahasa mereka - mencari benih yang mau beriman.Beberapa jawaban Hadi juga mengundang tawa pengunjung sidang.

Salah satunya, saat Jaksa menanyakan apa yang ia tahu tentang Rukun Islam. Inilah jawaban dia."Ya, saya rukun dalam Islam.""Tidak, maksud saya apa yang saudara ketahui tentang Rukun Islam?," tegas Jaksa."Saya tidak paham, atau Bapak Jaksa mau menjelaskan? Saya senang sekali," kata dia yang diikuti tawa pengunjung sidang.

Sidang Moshaddeq akan dilanjutkan kembali Senin (3/3) pekan depan, dengan agenda mendengarkan keterangan saksi. Seharusnya, hari ini menghadirkan 6 saksi. Namun, karena alasan tertentu Hakim hanya menyediakan waktu untuk mendengarkan keterangan 3 orang saksi. (ING)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com