Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditemukan, Gen Penyebab Kerontokan Rambut

Kompas.com - 26/02/2008, 11:00 WIB

WASHINGTON, SELASA -  Kerontokan rambut merupakan problem yang lumrah dialami pria. Namun sejauh ini, belum ada obat yang benar-benar ampuh menumbuhkan kembali rambut yang telah menipis di kepala.

Harapan akan ditemukannya obat penumbuh rambut kini muncul  seiring dengan penemuan gen  yang menjadi kunci dari kerontokan rambut.  Peneliti di Jerman dilaporkan berhasil menemukan petunjuk genetika dari sejenis kerontokan rambut. Penemuan ini setidaknya akan membuka jalan bagi pengembangan terapi serta obat-obatan untuk mengatasi kerontokan yang kerap menemui jalan buntu.

Kebotakan yang berlangsung secara perlahan merupakan masalah yang dialami jutaan pria saat ini di seluruh dunia.  Para pria yang tertantang untuk sembuh dari  masalah ini harus menghabiskan biaya miliaran dollar AS setiap tahunnya dan kebanyakan mereka hanya terjebak pada obat-obat yang tak jelas menfaatnya.

Setitik harapan kini muncul setelah ahli genetika, Regina Betz, dari Universitas Bonn beserta rekannya berhasil menemukan sebuah gen bernama - P2RY5 - yang diduga menjadi penyebab penyakit kerontokan rambut turun-temurun yang disebut Hypotrichosis simplex. Para ahli menemukan jejak dari gen ini setelah melakukan penelitian selama enam tahun di Arab Saudi .

Menurut keterangan peneliti, yang mempublikasikan temuannya dalam jurnal Nature Genetics, gen ini merupakan reseptor pertama pada manusia yang diketahui berperan dalam pertumbuhan rambut.

"Meskipun Hypotrichosis simplex sangat jarang ditemukan, ini membuktikan betapa penting peranannya dalam memahami mekanisme pertumbuhan rambut," ungkap Betz.

Hypotrichosis simplex merupakan kelainan turun temurun yang dapat menyebabkan pria maupun wanita  mengalami gejala kebotakan sejak masa kanak-kanak.

Kelainan itu menimbulkan pengaruh secara genetik dengan cara mencegah  reseptor (syaraf penerima pesan) dari sel-sel  folikel rambut pada permukaan kulit rambut tumbuh secara normal. Pada folikel rambut yang normal, pesan dari gen seharusnya sampai  atau diterima reseptor  sehingga memicu reaksi berantai dalam interior sel .

Fakta bahwa sebuah reseptor memainkan peran penting dalam pertumbuhan rambut sebelumnya tidak pernah diketahui oleh para ahli.

"Kami sekarang  dapat mencarinya secara selektif untuk gen-gen yang berhubungan dengan zat-zat tertentu yang mungkin dapat digunakan sebagai terapi untuk jenis kerontokan yang benar-benar berbeda," ungkap Ivar von Kügelgen dari Bonn's Institute of Pharmacology and Toxicology.

Sementara itu sebuah riset lainnya oleh Angela Christiano dari Universitas Columbia menemukan mutasi gen P2RY5 yang membuat rambut tumbuh  jarang, kering dan berkeriting kecil-kecil. Dalam penelitian yang berlangsung di Pakistan itu, peneliti menemukan mutasi terjadi di akar lubang rambut, tempat di mana rambut tumbuh.  

Sampai saat ini, ilmuwan berasumsi bahwa rambut manusia dan hewan mamalia merupakan bagian tubuh yang tidak dapat diperbarui. Dengan mengetahui penyebab, ilmuwan berharap bisa menemuka obatnya.

Manusia memiliki sekitar 100.000 lubang rambut, organ tubuh yang sangat kecil di kulit kepala. Tiap lubang rambut hanya memuat 1 rambut. Begitu organ ini berhenti bekerja, rambut berhenti tumbuh dan kulit kepala perlahan-lahan menjadi licin dan 'bersinar'. Pada rambut sehat, manusia kehilangan 100 rambut setiap hari namun rambut baru tumbuh dengan jumlah yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com