Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanker, Cegah Sedini Mungkin

Kompas.com - 23/02/2008, 18:08 WIB

JAKARTA, SABTU - Masyarakat perlu melakukan pencegahan dini terhadap kanker. Selain tidak terlalu membebani pasien dan keluarganya dalam membiayai pengobatan penyakit tersebut, pencegahan kanker secara dini juga bisa meringankan tanggungan pemerintah melalui askeskin dalam penanganan pasien kanker.

"Cegah kanker lebih dini lebih baik biar beban ekonomi dari mereka (pasien) dan keuarga lebih ringan. Rumah sakit pemerintah yang menangani pasien kanker selama ini juga sudah terbebani dengan biaya askeskin," Adiati Arifin M Siregar, Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia.

Pernyataan tersebut disampaikan Adiati usai menghadiri acara sarasehan Pemantapan Program Bebas Rokok di Sekolah yang digelar YKI di Hotel Borobudur, pada Sabtu (23/2). Acara yang menghadirkan LSM peduli bahaya rokok, pelajar SMP dan SMA tersebut dibuka Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.

YKI saat ini, jelas Adiati, lebih fokus pada upaya mengkampanyekan usaha melakukan pencegahan terhadap kanker ketimbang mengobati. Ini bertolak dari semakin meningkatnya prevalensi penyakit kanker di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Memelihara pola hidup sehat, menjaga keseimbangan gizi dan juga pola makan teratur merupakan upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah timbulnya penyakit kanker. Pola hidup sehat yang dimaksud antara lain tidak merokok. Kebiasaan ini perlu ditanamkan kepada anak baik di rumah maupun di sekolah.

Pasien yang sudah terdeteksi penyakit kanker, jelasnya, harus segera melakukan pengobatan. Sikap menunda atau tidak lagi melakukan pemeriksaan akan memperparah keadaan. Kondisi seperti ini sering ditemukan di lapangan.

Adiati juga menyayangkan begitu banyaknya anak usia dini yang telah menjadi perokok aktif. Ini dinilainya mempengaruhi kualitas sumber daya manusia Indonesia pada beberapa tahun ke depannya. Pertimbangannya adalah dampak rokok tersebut timbul dalam jangka waktu 15 sampai 20 tahun.

"Dampaknya itu setelah dua puluh tahun. Jadi waktu dari kecil sudah kena asap rokok, nanti waktu usia produktif bisa kena penyakit. Bagaimana generasi muda yang harus kerja keras dan juga sehat akhirnya tidak siap," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com