Dilepas ke Alam, Orangutan Sitaan ke-100

Laporan wartawan Kompas Irma Tambunan   

JAMBI, SENIN - Sebanyak lima orangutan dari pusat karantina di Sumatera Utara, diberangkatkan Senin (18/2) menuju Jambi. Pengiriman ini menandai penyelamatan orangutan ke-100 hasil sitaan negara. Mereka untuk selanjutnya akan dilepas ke alam bebas di Taman Nasional Bukit Tigapuluh.

Lima orangutan akan tiba di Kabupaten Tebo, Jambi, Selasa malam (19/2). Dari karantina medis, orangutan-orangutan ini selanjutnya akan mendapatkan latihan beradaptasi dalam hutan.

"Mereka akan diajari makan sendiri, memanjat, membentuk respon diri, ataupun membangun sarangnya sendiri. Setelah mandiri, mereka baru akan benar-benar dilepas ke alam bebas," kata Krismanto, tim konservasi untuk orangutan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi.

Proses adaptasi melalui sekolah orangutan ini mendapat dukungan dari Frankfurt Zoological Society (FZS). Sekolah tersebut bertujuan melatih orang utan hasil sitaan sebagai korban perdagangan satwa, untuk dapat kembali hidup normal di alam bebas.

Sejauh ini, katanya, sudah sekitar 80 orang utan berhasil dikembalikan ke habitat aslinya, setelah menjalani sejumlah pelatihan kemandirian. Sekitar 20 lainnya masih dalam sekolah. "Ada yang sampai tiga tahun kami latih, belum juga dapat beradaptasi dengan baik ke alam bebas. Ini karena banyak orangutan yang sejak kecil sudah jadi hewan peliharaan," ujarnya.

Enam orangutan mati selama proses adaptasi sebelum berhasil dilepas ke Taman Nasional Bukit Tigapuluh. Sebagian mati karena sakit, sebagian lagi karena terluka akibat tergores besi dalam kandang.