Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putri Masako Dikecam Media

Kompas.com - 25/01/2008, 03:25 WIB

TOKYO, JUMAT - Putri makhota Kekaisaran Jepang, Masako, yang menderita penyakit akibat stres dan tidak dapat melakukan tugas kerajaan sepenuhnya, mendapat serangan dari tabloid Jepang. Dia dianggap menghindari tugas kerajaan dan justru asyik minum anggur dan makan malam bersama keluarga dan temannya.

Beberapa tulisan sinis telah menghantamnya. "Kehidupan pribadi penuh: Tugas resmi hanya dua kali, tapi 50 kali lebih pesiar", begitu salah satu kalimat yang mengkritiknya. Kritikan demi kritikan itu mendorong pemerintah Jepang melancarkan perang terhadap media dan menilai laporan media "palsu".

Media mingguan di negeri itu semakin sering menyoroti kehidupan Putri Masako lebih dekat. Bekas diplomat didikan Harvard berusia 44 tahun ini dikabarkan menderita penyakit. Menurut beberapa pengamat kerajaan, penyakit itu berawal dari stres akibat kesulitan beradaptasi dengan kehidupan istana yang kaku.

Terakhir, tabloid-tabloid Jepang memberitakan bahwa Masako dan suaminya, Putra Mahkota Naruhito, makan malam dengan teman mereka di sebuah restoran bintang tiga di Perancis pada Desember 2007. Mereka, katanya, tinggal di restauran itu hingga lewat tengah malam.

Badan Rumahtangga Kekaisaran kini juga sibuk membalas serangan-serangan tersebut. Lewat situs internet kekaisaran, badan ini mencoba "mengoreksi" apa yang mereka katakan sebagai laporan keliru.

Kamis (24/1), badan itu juga menyampaikan protes terhadap sebuah majalah karena melaporkan bahwa Masako telah memperpendek partisipasinya dalam ritus Tahun Baru di Istana Kekaisaran. Setelah itu, dia malahan makan siang dengan orangtuanya. Peristiwa ini disebut media Jepang sebagai "Insiden Tahun Baru".

Meskipun ia mengaku sedang dirawat, masih menurut tabloid, beberapa orang di sekitar kaisar yang melakukan tugas berat sepanjang hari, meragukan kebenarannya.

Tabloid juga membandingkan Masako dengan Kaisarina Michiko, ibu mertuanya yang berusia 73 tahun yang sering dilukiskan mampu menempatkan tugas resmi di atas apa pun. Bahkan, dia bersedia mengorbankan kesehatannya demi tugas kekaisaran.

Pekan lalu, pemerintah Jepang mengumumkan bahwa Putri Masako memang menderita sakit karena serangan rasa pening dan pendarahan usus. Itu terjadi setelah serangkaian tugas pada Tahun Baru yang mencakup resepsi lama untuk para diplomat dan pembacaan puisi resmi.

Kontroversi tentang Masako memang sering berkembang di Jepang. Dia pernah berharap akan menggunakan keterampilan dan intelektualitasnya untuk membantu memodernkan rumahtangga kerajaan, ketika ia menikah dengan Naruhito 1993.

Para pengamat istana mengatakan, tekanan untuk melahirkan pewaris laki-laki adalah faktor yang menyebabkan sakitnya Masako. Pasangan kerajaan itu memiliki satu anak perempuan, Putri Aiko yang berusia enam tahun. Kelak, putrinya sudah pasti tidak bisa naik takhta. Sebab, undang-undang hanya membolehkan keturunan laki-laki yang bisa menggantikan kaisar.

Rencana untuk merevisi undang-undang itu dikesampingkan, setelah saudara ipar perempuan Masako melahirkan Pangeran Hisahito pada 2006. Dia menjadi pewaris laki-laki pertama yang lahir dalam keluarga kekaisaran selama lebih dari 40 tahun terakhir ini. (ANT/RTR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com