Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Dorong Fungsi Intermediasi Bank

Kompas.com - 18/01/2008, 10:28 WIB

Semarang, Kompas - Bank Indonesia akan memfokuskan kegiatan untuk mendorong fungsi intermediasi perbankan pada tahun 2008. Hal itu dilakukan untuk mendekatkan masyarakat dengan dunia perbankan mengingat sebagian masyarakat masih enggan berhubungan dengan bank.

Menurut Pemimpin Kantor Bank Indonesia (KBI) Semarang M Zaeni Aboe Amin, selama ini ada kesenjangan dalam hubungan antara dunia perbankan dengan masyarakat. Hal ini mengakibatkan perbankan tidak bisa berperan optimal mendukung pembangunan.

Dunia perbankan belum maksimal dalam mengucurkan kredit kepada masyarakat, terutama pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Hal itu bisa dilihat dari dana yang berhenti di bank sebesar Rp 312 triliun dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

"Tantangan ke depan adalah bagaimana agar jumlah uang dalam bentuk SBI itu berkurang," ujar Zaeni saat ditemui dalam pencanangan Tahun Edukasi Perbankan 2008 di Lapangan Simpang Lima, Kota Semarang, Minggu (27/1).

Pada tahun 2008, KBI Semarang menargetkan pertumbuhan kredit baru dari sektor UMKM di Jawa Tengah sebesar 24 persen.

Zaeni menambahkan, sampai saat ini, sebagian masyarakat masih enggan untuk berhubungan dengan bank. Keengganan itu muncul karena mereka belum mendapatkan informasi yang proporsional tentang bank.

"Masih ada anggapan bahwa berhubungan dengan bank itu susah dan berbelit-belit. Pemahaman seperti itu harus diluruskan," katanya.

Selain itu, beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa sampai saat ini masih banyak orang yang menyimpan uangnya di rumah sehingga uang itu tidak produktif. "Ada juga yang enggan berhubungan dengan bank karena bunga bank dianggap sebagai riba. Padahal, sekarang ada bank syariah yang bisa menjawab persoalan itu," ujarnya.

Zaeni mengatakan, mulai tahun 2008 seluruh bank dituntut melakukan fungsi edukasi, baik kepada masyarakat maupun kepada pegawainya. Salah satu program dalam pencanangan tahun edukasi perbankan adalah kewajiban bagi bank untuk menyusun program perencanaan edukasi tahun 2008-2010 dalam rencana bisnis mereka. BI akan mengevaluasi pelaksanaan program itu enam bulan sekali.

Pencanangan Tahun Edukasi Perbankan 2008 di Kota Semarang juga diwarnai dengan pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) oleh KBI Semarang. Rekor tersebut diraih karena dalam kegiatan gerak jalan santai, KBI Semarang berhasil mengumpulkan peserta sebanyak 2.690 orang yang semua memakai blangkon. (A09)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com