MAKASSAR, RABU - Aksi demonstrasi ribuan massa dan PNS di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Rabu siang, yang menuntut pelantikan Gubernur/Wagub Sulsel terpilih pasangan Syahrul Yasin Limpo/Agus Arifin Nu’mang (Sayang) mulai anarkis.
Massa yang berkumpul di halaman depan kantor gubernur mendobrak pintu depan dan memecahkan kaca jendela karena memaksa ingin menemui Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sulsel, HA. Muallim untuk berdialog namun Sekdaprov sedang berada di luar kantor.
Mereka ingin mengonfirmasi kebenaran pernyataan Sekdaprov yang menyebutkan bahwa Pemprov Sulsel memiliki dana untuk melaksanakan Pilkada ulang di empat kabupaten yakni Gowa, Bantaeng, Bone dan Tana Toraja sesuai keputusan Mahkamah Agung tanggal 19 Desember 2007.
Putusan itu diambil oleh MA yang menangani gugatan pasangan HM Amin Syam/Mansyur Ramli terhadap putusa KPUD Sulsel yang menetapkan pasangan ’Sayang’ sebagai gubernur terpilih karena dinilai ada penggelembungan dalam penghitungan suara di empat daerah itu.
Aksi perusakan yang dilakukan massa mendukung Sayang itu bisa dikendalikan setelah Kapolresta Makassar Timur, AKBP Kamaruddin menenangkan massa dan berjanji akan menghadirkan Sekdaprov untuk berdialog dengan mereka.
Hingga berita ini diturunkan, massa masih terus menunggu kehadiran Sekdaprov. Mereka bertekad akan menduduki kantor Gubernur Sulsel hingga pasangan ’Sayang’ dilantik sebagai Gubernur/Wagub definitif.
Mereka juga menolak rencana Mendagri untuk melantik caretaker Gubernur Sulsel pada hari Sabtu (19/1) bila belum ada putusan akhir Mahkamah Agung terkait sengketa Pilkada Sulsel ini.
KPUD Sulsel telah mengjukan memori Peninjauan Kembali (PK) ke MA melalui Pengadilan Tinggi Sulsel atas putuhan MA sebelumnya.
Selain di kantor gubernur, ribuan massa juga masih berdemo di Gedung DPRD Sulsel dengan maksud yang sama menuntut pelantikan Sayang, menolak caretaker dan menolak putusan MA yang meminta Pilkada ulang di empat kabupaten. (ANT)