Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bruxism, Gigi Gemeretuk Sewaktu Tidur

Kompas.com - 11/01/2008, 18:56 WIB

Sebagaimana halnya dengan kasus tidur mengorok, bukan isapan jempol, di Australia ada seorang istri minta cerai gara-gara gigi suami suka ”ribut” saban kali tidur. Itu cerita dulu, ketika dokter bingung bagaimana menangani teeth grinding, gigi “kreot-kreot” sewaktu tidur.

Cerita yang sama dialami Bu Kar., 40 tahun. Dari sejak kawin, gigi suaminya ”kreot-kreot”. Saking kerasnya suara gigi baku beradu itu, tak jarang membangunkan Bu Kar. dari tidurnya. Ini bukan kejadian sekali-dua. ”Masak harus terus pisah ranjang terus!” katanya.
Bu Kar. bertanya kepada dokter bagaimana solusi punya kebiasaan mengganggu seperti itu. Adakah obat, cara, atau siasat lain, agar kebiasaan ”teror” malam hari itu tidak sampai membangunkan tetangga seranjang, tetapi dokter angkat tangan.

Sukar dikontrol
Ya, sindroma sendi rahang (temporomandibular jaw syndrome) sering jadi masalah besar karena memang tidak mudah dikontrol, dengan cara apa pun. Bukan hanya sampai pada masa kecil dan remaja kebiasaan merusak gigi sendiri itu akan selesai. Pada umurnya yang sudah hampir paruh baya, mulut suami Ibu Kar. masih doyan berisik kalau lagi tidur.

Tidak ada obat penenang apa pun yang bisa mengerem kebiasaan yang berlangsung tanpa disadari. Si pengidap tidar sadar kalau tidurnya suka ribut sendiri begitu. Tetangga tidurnya yang tobat, tak cukup sekadar punya rasa cinta dan bertenggang rasa belaka.

Terganggu tidur tidak ada urusan dengan rasa kasih. Cinta atau tidak cinta, suara keras gigi beradu, tak segan mengganggu tidur orang yang paling mencintai sekalipun. Untuk itu nyaris ”tiada maaf, Mas!”

Pernah beberapa kali Ibu Kar. mencoba membebat rahang suaminya dengan kain. Namun, tetap saja suaranya berisik, tak bisa disumbat dengan cara itu. Ibu Kar. masih tetap terganggu dari tidurnya. Konon, ia sudah kehilangan cara mencari terapi tepat dan ternyata tidak berhasil. Ia harus toleran dan menerima kenyataan bahwa tidur malamnya tidak akan bisa ayem terus.

Komplikasi Gigi-Geligi

Bukan cuma mengganggu tetangga tidur, gemeretuk tidur malam juga merusak gigi-geligi. Permukaan enamel gigi akan aus, menipis, dan bisa jadi retak. Kekuatan gemeretuk gigi amat keras, sehingga suaranya terdengar memilukan, yang tak bisa diterima normal oleh telinga. Sungguh mengerikan, seakan gigi tergosok batu.

Gesekan gigi-geligi digoyang oleh gerakan rahang bawah, mirip kambing sedang memamah rumput. Rata-rata pengidap bruxism permukaan giginya tidak sempurna lagi. Lapisan bening mengkilap giginya sudah hilang, dan tampak kasar. Gigi yang sudah begini tentu lebih rentan keropos, selain menjadi goyang bila jaringan gusi sudah semakin longgar dengan bertambahnya usia.

Ibu Kar. melihat kondisi seperti itu pada gigi suaminya, terutama gigi geraham, atas dan bawah. Sang suami menyadari betul kesengsaraan istri selama tidur bertetangga dengannya. Masalahnya, istri tak tega meninggalkan suami tidur sendiri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com