JAKARTA, KOMPAS.com - Artikel tentang kebuntuan Anies Baswedan jelang Pemilu Presiden 2024 menjadi pemberitaan yang paling banyak dibaca di Kompas.com pada Kamis (8/6/2023).
Kemudian, tulisan soal blunder Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang mengusulkan proposal damai Ukraina-Rusia juga menarik minat pembaca.
Selain itu, artikel mengenai tiga alasan Koalisi Perubahan yang rawan goyah juga menjadi terpopuler.
Berikut ulasan selengkapnya.
1. Anies Buntu! Siapa Beruntung?
SEJARAH adalah milik mereka yang menang dan mengetahui kemenangan tidak perlu menunggu hingga catatan sejarah itu selesai ditulis.
Dengan membaca opini publik dan kemampuan merasakan bergesernya arah mata angin politik (lugas/semiotik) dari aktor-aktor kunci, seperti pimpinan partai, presiden dan kelompok kepentingan, maka dari arah mana angin kemenangan itu berhempus bukanlah perkara sulit untuk dirasakan.
Menjelang delapan bulan perhelatan akbar Pilpres 2024, angin kemenangan Anies Baswedan makin kecil berembus, kian sepoi-sepoinya saja terasa.
Hal itu tergambar dalam survei teranyar Lingkaran Survei Indonesia pada Mei 2023, yang menempatkan Anies Baswedan pada posisi bontot dari tiga kandidat dengan elektabilitas 20,8 persen.
Baca selengkapnya: Anies Buntu! Siapa Beruntung?
2. Blunder Prabowo Usulkan Proposal Damai Ukraina-Rusia, Dinilai Gagasan Aneh dan Buruk
Langkah Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menawarkan proposal perdamaian untuk Ukraina dan Rusia menuai kritik keras.
Pasalnya, gagasan referendum dan zona demiliterisasi yang ditawarkan Prabowo dinilai sebagai ide aneh dan buruk.
Bahkan, Ukraina menyebut tawaran Prabowo tak ubahnya sebagai rencana yang datang dari Rusia, bukan Indonesia.
Maka, tak heran jika akhirnya Ukraina menolak mentah-mentah proposal perdamaian yang diusulkan Prabowo.
Baca selengkapnya: Blunder Prabowo Usulkan Proposal Damai Ukraina-Rusia, Dinilai Gagasan Aneh dan Buruk
3. Tiga Alasan Koalisi Perubahan yang Usung Anies Capres Rawan Goyah
Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang digagas Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi terbentuk sejak akhir Maret lalu.
Kongsi tersebut sepakat mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) Pemilu 2024.
Namun begitu, hingga kini belum ada nama yang disepakati sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies.
Malahan, perihal cawapres berulang kali jadi persoalan di internal koalisi ini. Beberapa waktu lalu, Demokrat dan PKS bersikukuh mengajukan kader masing-masing sebagai calon RI-2.
Sementara, Nasdem tak menyambut usulan keduanya lantaran ingin Anies didampingi figur di luar kader ketiga partai.
Baca selengkapnya: Tiga Alasan Koalisi Perubahan yang Usung Anies Capres Rawan Goyah…
https://nasional.kompas.com/read/2023/06/09/05000071/-populer-nasional-kebuntuan-anies-baswedan-blunder-prabowo-usulkan-proposal
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.