JAKARTA, KOMPAS.com - Akademisi sekaligus pegiat media sosial Ade Armando mengungkapkan bahwa ia bukanlah orang yang tidak suka dengan mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sejak lama.
Ade mengakui bahwa dirinya sempat mendukung Anies untuk menjadi rektor Universitas Paramadina karena terpikat dengan program-program yang dibawa oleh Anies.
"Saya sebetulnya bukan orang yang dari dulunya anti sama Anies," kata Ade dalam program Gaspol! Kompas.com, Rabu (7/6/2023).
"Saya bahkan pernah menjadi pengurus Yayasan Paramadina, dan ketika waktu itu Anies dipilih menjadi rektor yang kedua kali, saya termasuk yang mendukung dan menyatakan bahwa dia memang keren," imbuh dia.
Ade mengaku kagum dengan program pendidikan antikorupsi yang dibawa oleh Anies di Universitas Paramadina dengan mengadakan mata kuliah khusus yang membahas antikorupsi.
Ia juga memuji Gerakan Indonesia Mengajar yang digagas oleh Anies sebagai seseuatu yang keren.
Bahkan, Ade juga sempat menyesalkan ketika Anies dicopot dari jabatan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2016 oleh Presiden Joko Widodo.
"Ketika dia diberhentikan menjadi menteri, saya termasuk orang yang menyayangkan. Aduh kenapa ya? Dia sebeenarnya orangnya baik, orangnya bagus. Tapi anyway ketika itu saya pikir dia itu keren," kata Ade.
Namun demikian, pandangan Ade terhadap Anies berubah pada kontestasi Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.
Ia mempersoalkan langkah Anies yang ketika itu merapat ke kelompok kanan dengan memuji Front Pembela Islam.
Pria yang kini menjadi kader Partai Solidaritas Indonesia itu juga menyayangkan sikap Anies yang diam saja ketika pendukungnya bersikap menyudutkan selama masa kampanye.
"Ketika itu, dia menjustifikasi, membenarkan, merestui, tidak mengatakan apa-apa, dan itu adalah tim kampanye dia kan, dia sebenarnya bisa aja bilang bahwa 'setop, jangan lakukan itu'," ujar Ade.
Selain itu, Ade juga mengungkit ketidaksukaannya dengan pidato Anies ketika baru dilantik menjadi gubernur.
Oleh karena itu, Ade menegaskan bahwa ketidaksukaannya terhadap Anies terjadi juga untuk orang-orang yang menggunakan politik identitas.
"Saya paling muak sama orang yang menggunakan politik identitas, itu betul-betul menghancurkan, dari seluruh dunia kita belajar kok bagaimana ketika politik identitas itu digunakan, itu akan menghancurleburkan masyarakat," kata dia.
Ade menambahkan, setelah Anies terpilih, ia sebetulnya sempat berharap ada perubahan bahwa Anies bakal bekerja untuk kepentingan masyarakat luas. "Ternyata juga enggak," ujar Ade.
https://nasional.kompas.com/read/2023/06/08/08504041/cerita-ade-armando-sempat-akui-dukung-anies
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.