JAKARTA, KOMPAS.com - Ijtima Ulama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menilai, koalisi yang dibentuk bersama Partai Gerindra tidak produktif.
Hal itu menyusul belum diumumkannya pasangan calon presiden dan wakil presiden koalisi tersebut hingga pekan pertama Ramadhan. Padahal, sebelumnya Ijtima Ulama berharap pasangan yang hendak diusung diumumkan sebelum Ramadhan.
"Kalau dari pandangan Ijtima Ulama mengharapkan agar pasangan presiden wapres dari koalisi Gerindra PKB, kalau bisa diputuskan sebelum Ramadan, dan sekarang sudah Ramadan. Artinya menurut perspektif Ijtima Ulama, koalisi ini enggak produktif," kata Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (31/3/2023).
"Para ulama kepingin di bulan puasa ini, sosialisasi (saja) ternyata belum, makanya dampaknya apa? Dampaknya tentu harapan ulama agar segera bisa sosialisasi pasangan dari koalisi KIR (Koalisi Indonesia Raya), tidak tercapai. Apa kerugiannya? Ya enggak ada sosialisasi," imbuhnya.
Kendati begitu, Jazilul enggan membayangkan hal buruk atas masa depan koalisi ini. Pasalnya, ia mengklaim, dua parpol di dalam koalisi sejauh ini kian solid, sekalipun belum menentukan paslon capres-cawapres.
"Tapi apa yang menjadi harapan Ijtima Ulama gagal dipenuhi oleh Pak Prabowo dan Gus Muhaimin, kan gitu saja," imbuh Jazilul.
Sebelumnya diberitakan, hasil Ijtima Ulama Nusantara mendorong agar PKB segera menentukan capres atau cawapres untuk Pilpres tahun 2024 paling lambat pada Maret 2023 atau sebelum puasa Ramadhan.
Pasangan capres dan cawapres ini harus segera diputuskan mengingat para kyai dan ulama akan menjadi juru kampanye (jurkam) untuk Pilpres tahun 2024. Dengan demikian, PKB akan melakukan komunikasi-komunikasi publik melalui para kiai.
Komunikasi ini tidak hanya menyasar masyarakat Nahdlatul Ulama (NU), namun menyasar publik dan masuk ke ruang-ruang masyarakat secara umum.
Bahkan, PKB tengah merumuskan cara komunikasi dan berkampanye yang tepat agar sesuai dengan generasi milenial.
"Menurut pandangan kyai, semakin cepat pasangan presiden dan wapres dan para kyai menjadi jurkam. Nanti puasa ramadhan ada kegiatan event keagamaan itu sudah bisa kampanye. Apa yang mau dijurkam kalau belum ada pasangan," jelas Jazilul.
https://nasional.kompas.com/read/2023/03/31/18560221/tak-kunjung-umumkan-capres-pkb-menurut-perspektif-ijtima-ulama-koalisi-ini