Kapal yang dijuluki fregat siluman itu bersandar bersama kapal serbu amfibi, LHD Dixmude.
Keduanya berlabuh dalam rangka misi "Jeanne d’Arc”, yakni pelayaran keliling dunia selama lima bulan.
Misi tersebut merupakan tahap penutup pelatihan akademis para perwira-siswa Akademi Angkatan Laut Perancis.
"Jeanne d’Arc" juga merupakan kesempatan untuk menegaskan kembali kepentingan Perancis di Indo-Pasifik dan perhatian Perancis terhadap stabilitas di kawasan tersebut.
Fregat La Fayette dibawa agar bisa memberikan wawasan perang asimetrik bagi para perwira muda AL Perancis dalam misi "Jeanne d’Arc".
Kapal dengan bobot 3.900 ton ini tercatat memiliki kecepatan maksimal 25 knots dan menempuh perjalanan 5.000 mil laut atau 50 hari.
Fregat ini memiliki total 151 kru, dua di antaranya kru perempuan.
Selama ini, fregat La Fayette telah membantu Perancis dalam berbagai operasi ke seluruh dunia, seperti Operasi Atalanta, Baliste, Harmattan hingga Enduring Freedom.
Dalam operasi, La Fayette berfungsi sebagai penjaga LHD Dixmude. Kapal ini didesain siap tempur dan sebagai pengumpul informasi.
La Fayette ditingkatkan kemampuannya pada 2022. Kapal ini bisa mendeteksi kapal selam musuh berkat penambahan sonar.
Oleh karena itu, fregat La Fayette ini disebut sebagai kapal perang anti-kapal selam.
Kapal ini dirancang untuk menjaga kedaulatan wilayah maritim Perancis.
https://nasional.kompas.com/read/2023/03/28/18241011/spesifikasi-kapal-la-fayette-yang-singgah-di-jakarta-dijuluki-fregat-siluman