Salin Artikel

Kisah Ustazah Yuyun di Cianjur, 26 Tahun Mengajar Tanpa Gaji

KOMPAS.com – Taman Pendidikan Al Quran (TPA) Miftahuddiniyah yang berdiri sejak 1997 di Cianjur harus berakhir nahas setelah gempa bumi menggetarkan wilayah Cianjur pada November 2022.

Puluhan murid dan para guru juga tertimpa rangkaian bangunan. Namun, semuanya dapat menyelamatkan diri melalui atap puing-puing meskipun dalam keadaan luka-luka.

Salah satu guru ngaji di TPA Miftahuddiniyah yang terdampak gempa Cianjur adalah Ustazah Yuyun.

Dia sudah mengajar selama 26 tahun dan menginspirasi para muridnya. Meski begitu, penghasilan yang dia dapatkan dari mengajar Al Quran tidak pasti.

Dengan bersyukur dan terus berusaha, Yusun berharap Cianjur bisa bangkit, khususnya TPA Miftahuddiniyah dan para muridnya.

Raut bahagia mereka rasakan ketika tim Dompet Dhuafa mengantarkan amanah donatur berupa Al Quran dan alat ibadah untuk memantik semangat menjalankan ibadah selama Ramadhan 1443 Hijriah.

“Insya Allah Al Quran dan alat ibadah ini akan sangat terpakai untuk kegiatan Ramadhan di sini. Semoga kebaikan para donatur dibalas Allah, diberikan kesehatan selalu, dan ditambahkan rezekinya,” ungkapnya kepada tim Dompet Dhuafa, Jumat (24/2/2023).

Untuk diketahui, TPA Miftahuddiniyah tak pernah mematok tarif kepada murid-muridnya. Hanya saja, ada orangtua santri terkadang memberikan sedikit bantuan atau sedekah untuk kebutuhan madrasah.

Saat ini sudah ada sekitar 46 santri yang belajar di TPA Miftahuddiniyah. Untuk menutupi kebutuhan TPA, biasanya Yuyun bersama suaminya membuka warung atau berjualan online.

“Semoga Allah memberikan kesabaran, rezeki untuk benerin rumah dan memperbagus Madrasah. Anak-anak juga semakin semangat belajar dan bertambah imannya,” harapnya.

Yuyun juga menceritakan pengalaman tempatnya mengajar dan anak-anak bangkit dari gempa Cianjur.

“Rumah dan madrasah kami ambruk. Tetapi yang saya pikirin anak-anak murid. Saya gak mengutamakan rumah dulu. Yang penting Madrasah setelah gempa bisa terbangun lagi, kasian anak-anak enggak bisa ngaji kalau gak ada Madrasah,” ujarnya.

Pada hari kedua pascagempa, aktivitas belajar mengaji di desanya kembali berjalan atas permintaan para murid.

Mereka ingin terus mengaji sebagai penenang diri sekaligus menjadi trauma healing dengan banyak mengaji. Padahal, mereka hanya memiliki Al Quran dan Iqro seadanya dari sisa-sisa reruntuhan di tenda pengungsian.

Hingga saat ini nasib guru mengaji di Indonesia masih dipandang sebelah mata. Ada yang mendapatkan upah honorer yang tak seberapa, tapi ada juga yang tak dibayar sama sekali.

Oleh sebab itu, program bantuan untuk para guru ngaji ini akan disalurkan dalam bentuk uang saku (upah bulanan untuk setiap guru mengaji), sembako (untuk memenuhi kebutuhan pangan para guru mengaji), penghargaan (atas dedikasi para guru mengaji), modal usaha (selain mengajar, diharapkan dapat berdaya dan mandiri).

Mengabdikan diri menjadi seorang “Guru Ngaji” bukanlah hal mudah dilalui. Peran penting mereka sangat menentukan masa depan generasi yang Qurani.

Mari luaskan kebahagiaan lebih banyak lagi kepada Guru Ngaji di Pelosok Negeri lainnya melalui digital.dompetdhuafa.org.

https://nasional.kompas.com/read/2023/03/28/17443631/kisah-ustazah-yuyun-di-cianjur-26-tahun-mengajar-tanpa-gaji

Terkini Lainnya

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke