Salin Artikel

Manuver Tak Pantas Kepala BIN "Endorse" Prabowo: Gerindra Girang, Nasdem-Demokrat Meradang

Pernyataan itu disampaikan Budi dalam acara peresmian Papua Youth Creative Hub di Jayapura pada Selasa (21/3/2023). Budi menyinggung bagaimana Prabowo makin sering bersama Presiden Jokowi akhir-akhir ini.

"Beberapa kali Pak Prabowo juga menyatakan bahwa Pak Jokowi adalah gurunya, guru beliau," ujar Budi Gunawan sebagaimana dilansir dari dokumentasi video dari tim Prabowo.

Dalam acara yang sama, Prabowo duduk bersebelahan dengan Jokowi.

"Pada akhirnya hari ini kita menjumpai beliau berdua di sini. Seluruhnya mulai melihat ada aura, aura Pak Jokowi sebagian sudah pindah ke Pak Prabowo," kata Budi Gunawan yang disambut tawa riuh dan tepuk tangan para hadirin.

Jokowi sebagai Presiden justru tertawa terbahak-bahak hingga tampak bahunya terguncang pelan.

Sementara itu, Prabowo secara spontan langsung mengatupkan tangan dan membuat gerakan seperti sembah ke arah Jokowi.

Budi Gunawan lantas mendoakan agar Prabowo selalu sehat dan sukses menghadapi Pemilu 2024.

Ini bukan kali pertama Budi Gunawan, dalam kapasitasnya sebagai Kepala BIN, mencampuri urusan elektoral wabilkhusus dengan Prabowo.

Hal serupa pernah dia sampaikan saat memberikan sambutan pada peresmian Asrama Mahasiswa Nusantara di Surabaya, Jawa Timur, pada 29 November 2022.

Budi Gunawan saat itu menyinggung bahwa Prabowo mendekati ciri fisik pemimpin yang sesuai kriteria Jokowi, memiliki kerutan di wajah yang dianggap bukti "memikirkan rakyat".

"Kita semua menangkap pesan, pesan dari Pak Jokowi tentang kerutan di dahi untuk menjadi ukuran kriteria (pemimpin masa depan)," ujar Budi Gunawan ketika itu, dilansir tayangan YouTube Sekretariat Presiden.

"Maka kami semua memperhatikan, semua dari tadi kerutan tersebut 100 persen identik dengan Pak Prabowo saat ini. Tinggal warna rambut saja perlu penyesuaian Bapak," lanjut dia, menyinggung ucapan Jokowi bahwa kriteria penerusnya berambut putih.

"Kita doakan semoga beliau mendapat jalan baik, petuah kebaikan dari Pak Jokowi untuk akan lebih cemerlang lagi ke depan," tambah Budi Gunawan.

Sejauh ini, Prabowo belum dideklarasikan sebagai bakal capres oleh partai politik mana pun kecuali Gerindra.

Namun, sulit dimungkiri eks Danjen Kopassus itu bakal mencoba peruntungannya untuk kali ketiga berturut-turut pada 2024 menilik elektabilitasnya yang masih di tiga besar.

Manuver tak pantas

Budi Gunawan dinilai kelewat batas karena menyiratkan dukungan politik buat Prabowo.

Pernyataan tersebut dianggap keluar dari koridor tugas dan wewenang BIN sebagaimana yang diatur dalam perundang-undangan.

Bukan hanya BIN diharuskan bekerja senyap, tetapi sebagai lembaga negara, BIN seharusnya netral dalam urusan politik praktis sebagaimana misalnya TNI, Polri, dan KPU.

"Jika disampaikan dalam kapasitasnya sebagai Kepala BIN, menurut saya pernyataan itu sebenarnya sudah offside," kata pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi kepada Kompas.com, Jumat (24/3/2023).

Sebagai Kepala BIN, kata Fahmi, Budi Gunawan memang punya tanggung jawab ikut memantau beragam isu yang berkaitan dengan dinamika politik.

Namun, semua produk BIN hanya wajib disampaikan kepada Presiden, bukan menjadi pernyataan publik. Sebab, klien BIN adalah presiden, bukan masyarakat umum.

"Kalaupun BIN harus ikut bicara di hadapan publik, itu mestinya ya terkait hal-hal yang bersifat mitigasi maupun peringatan dini," ujar Fahmi.

Menurut Fahmi, sulit untuk tidak mengaitkan pernyataan Budi dengan perannya sebagai bagian dari komunitas intelijen yang memiliki kapasitas melakukan propaganda, penggalangan, pembentukan persepsi, dan kontraintelijen.

"Itu juga bisa dinilai memperburuk citra demokrasi Indonesia dengan hadirnya kesan bahwa seolah-olah pihak intelijen terlibat memengaruhi persepsi calon pemilih," kata Fahmi.

"Saya kira Pak Budi Gunawan mestinya juga lebih berhati-hati dan memahami bahwa dirinya tidak memiliki keharusan untuk ikut angkat bicara terkait isu tersebut," tutur Fahmi.

Dari kacamata politik, analis Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam menilai, pernyataan BIN lumrah jika ditafsirkan sebagai kecenderungan dukungan terhadap Prabowo.

"Budi Gunawan mencoba bermanuver menjelang Pemilu 2024 mendatang. Statement Budi Gunawan itu mengindikasikan adanya kecenderungan untuk mendukung Prabowo sebagai simbol keberlanjutan pemerintahan Jokowi," kata Ahmad kepada Kompas.com, Sabtu (25/3/2023).

Menurut Ahmad, pernyataan Budi Gunawan adalah sikap pendahuluan (bridging) menuju terbentuknya koalisi antara dua partai politik, yakni PDI-P dan Partai Gerindra.

Budi Gunawan adalah ajudan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, ketika Megawati masih menjadi presiden.

Gerindra girang, parpol oposisi meradang

Terkait hal ini, partai-partai politik yang membentuk poros oposisi pada Pemilu 2024 meradang. Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya meminta Budi Gunawan tahu diri.

“Setiap orang terikat dengan institusi yang dia wakili, untuk kemudian orang-orang sadar posisi bahwasanya setiap jabatan itu harus bebas nilai,” tutur Willy kepada wartawan, Rabu (22/3/2023).

Willy mewajarkan referensi atau pilihan politik seseorang. Namun, sebagai pejabat publik, lebih baik Budi Gunawan tahu posisinya dan menahan diri dengan tidak turut berkomentar.

“Masing-masing sebagai warga negara punya referensi sah-sah saja, tapi yang tidak boleh adalah bagaimana masuk dalam arus ini (pencapresan),” kata Willy.

Sementara itu, koordinator juru bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menganggap semua warga negara berhak menjadi capres tanpa mendapatkan dukungan dari presiden yang sedang berkuasa.

Sebab, konstitusi telah memberikan amanah pengusungan capres-cawapres ditentukan oleh parpol, bukan kemauan dari presiden sebelumnya.

“Janganlah ada upaya cekal mencekal, apalagi berupaya merampas parpol yang memajukan capres-cawapres yang tidak sesuai dengan keinginan pihak-pihak tertentu,” kata Herzaky.

Dalam kondisi ini, hanya Gerindra yang girang meskipun pernyataan Budi sarat masalah.

Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco mengaku, partainya memahami berbagai gestur politik berikut pujian yang dianggap sebagai dukungan tokoh-tokoh terhadap Prabowo untuk maju menjadi presiden pada Pemilu 2024.

"Fenomena tersebut tentu saja perlu kami syukuri sebagai tanda-tanda baik akan tercapainya tujuan kami semua, yakni menjadikan Pak Prabowo sebagai Presiden," kata Dasco.

"Tetapi yang terpenting kami jangan sampai terlena, apalagi menjadi tinggi hati dengan dinamika tersebut," tambah Dasco.

https://nasional.kompas.com/read/2023/03/26/07580651/manuver-tak-pantas-kepala-bin-endorse-prabowo-gerindra-girang-nasdem

Terkini Lainnya

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke