JAKARTA, KOMPAS.com - Chief of the Royal Australian Navy atau Kepala Staf Angkatan Laut Australia Vice Admiral Mark Hammond mengatakan bahwa kerja sama aliansi militer Australia-Inggris-Amerika Serikat (AUKUS) tidak akan mengubah komitmen Australia dan Indonesia.
Hal itu disampaikan Mark Hammond dalam kunjungannya ke Markas Besar Badan Keamanan Laut (Bakamla), Jakarta, pada Senin (20/3/2023).
“AUKUS adalah wadah yang memungkinkan ketiga negara (Australi-Inggris-AS) berbagi teknologi dan kemampuan dengan baik,” ujar Mark, dikutip dari siaran pers Bakamla, Selasa (21/3/2023).
Mark juga menegaskan bahwa AUKUS bukan pakta pertahanan.
Ia mengatakan, partisipasi Australia dalam AUKUS akan memperkuat kemampuan pihaknya dalam bekerja sama dengan mitra regional untuk mendukung stabilitas dan keamanan.
Mark juga meyakinkan, kesepakatan AUKUS tidak mengubah komitmen Australia terhadap Indonesia untuk saling bekerja sama dalam menjaga keamanan laut kawasan.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bakamla Laksamana Madya TNI Aan Kurnia menyatakan bahwa Bakamla siap bersama-sama menjaga stabilitas dan keamanan regional dengan Australia.
Saat ini, Bakamla RI memiliki dasar hukum kerja sama dengan mitra kerja Australia yaitu Australian Border Force (ABF) tentang keamanan laut.
Dikutip dari Kompas.id, di bawah kerja sama militer tiga negara, yakni Australia, Inggris, dan AS (AUKUS), Australia dikabarkan akan membeli setidaknya lima kapal selam berpropulsi nuklir dari Inggris dan AS.
Selain kelima kapal selam kelas Virginia yang akan dibeli dari AS, Australia juga akan membeli kapal selam bertenaga nuklir dari Inggris jenis SSNR untuk menggantikan armada Astute yang purnatugas.
Pembelian dan pengembangan bersama teknologi kapal selam berpropulsi nuklir oleh Australia dari AS dan Inggris mengharuskan kedua negara tersebut berbagi teknologi nuklir dengan Australia.
https://nasional.kompas.com/read/2023/03/21/22120251/kepala-al-australia-tegaskan-kerja-sama-aukus-tidak-akan-ubah-komitmen