Hal itu disampaikan menanggapi pernyataan Hasto yang menyayangkan tak ada kesinambungan dalam kepemimpinan di DKI Jakarta lima tahun terakhir.
“Kalau benci tetap benci. Pesan saya ke Hasto, kalau benci ke orang tidak boleh mendarah daging,” ujar Willy ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (21/3/2023).
Ia menyatakan Anies merupakan figur calon presiden (capres) yang mumpuni.
Willy lalu menyinggung semangat Bung Karno yang selalu dipakai oleh PDI-P.
“Jangan-jangan Anies yang membawa pikiran Bung Karno menjadi lebih realistis?” kata dia.
“Karena kita jalani politik dengan riang gembira, dan jangan pernah benci berlebihan,” sambung dia.
“Kenapa kita harus menebar politik kebencian? Siapa yang menggigit cabai, maka dia yang kepedasan,” imbuh dia.
Adapun, Hasto menyampaikan bahwa DKI Jakarta lebih baik ketika dipimpin oleh Presiden Joko Widodo, dan Basuki Tjahaja Purnama serta Djarot Saiful Hidayat.
Sebab, lanjut dia, ada keberlanjutan program yang dijalankan.
Dalam pandangannya, Anies tidak melanjutkan program-program yang telah dijalankan oleh Jokowi, Ahok, dan Djarot.
"Coba kalau beliau jalankan kesinambungan dengan Pak Jokowi, Pak Ahok, Pak Djarot pasti hasilnya juga baik. Tapi ketika mendudukkan diri sebagai antitesa terhadap hal yang baik, kita lihat apa hasilnya?" sebut Hasto dalam kata sambutannya di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Senin (20/3/2023).
https://nasional.kompas.com/read/2023/03/21/20135981/tanggapi-sindiran-hasto-ke-anies-nasdem-benci-tak-boleh-mendarah-daging
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan