JAKARTA, KOMPAS.com - Desas-desus duet Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo atau Ganjar-Prabowo untuk Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 belakangan ramai diperbincangkan.
Survei Litbang Kompas pada Januari 2023 memetakan calon wakil presiden (cawapres) yang dinilai ideal buat masing-masing tokoh.
Hasilnya, bukan nama Ganjar yang paling banyak dipilih sebagai cawapres Prabowo. Bukan pula sosok Prabowo yang dinilai paling ideal menjadi cawapres Ganjar.
Dari kacamata pendukung, nama-nama lain justru lebih diinginkan sebagai calon pendamping Prabowo maupun Ganjar, seperti Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, hingga Menteri BUMN Erick Thohir.
Berikut preferensi pendukung Ganjar soal cawapres ideal buat Ganjar Pranowo:
Lalu, di bawah ini preferensi pendukung Prabowo soal cawapres ideal buat Prabowo Subianto:
Secara umum, survei memperlihatkan bahwa elektabilitas Ganjar unggul ketimbang Prabowo. Gubernur Jawa Tengah itu mencatatkan tingkat elektoral 25,3-37,0 persen.
Dari angka tersebut, sebanyak 13,9-18,2 persen merupakan pemilih loyal atau strong voter, sedangkan 11,4-18,8 adalah pemilih mengambang atau swing voter.
Sementara, elektabilitas Prabowo berada di angka 18,1-25,6 persen. Rinciannya, 9,4-10,6 persen merupakan strong voter, dan 8,7-15,0 adalah swing voter.
Dari kajian terhadap seluruh responden survei, jika Ganjar dicalonkan sebagai presiden, terdapat sekitar 7,8 persen yang menganggap Prabowo layak sebagai wakilnya.
Sebaliknya, jika Prabowo yang jadi capres, sebanyak 11,4 persen menganggap Ganjar layak jadi cawapresnya.
Dengan mengacu data ini, dukungan bagi Prabowo menjadi lebih besar jika Ganjar ditempatkan sebagai cawapres.
Namun, hasil yang berbeda tampak jika dikaji lebih khusus dari barisan masing-masing tokoh. Tak kurang dari 7,5 persen dari pemilih Ganjar ingin Prabowo mendampingi politisi PDI Perjuangan itu sebagai cawapres.
Dalam proporsi yang relatif sama, 7,3 persen dari pemilih Prabowo ingin Ganjar menjadi cawapres dari Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Survei ini digelar Litbang Kompas pada 25 Januari-4 Februari 2023. Sebanyak 1.202 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.
Menggunakan metode tersebut, margin of error penelitian berkisar 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Wacana ini seolah disambut hangat oleh Gerindra. Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengatakan, partainya berpeluang mendukung Ganjar pada Pilpres 2024.
Asalkan, kata dia, dalam kontestasi itu Ganjar dipasangkan sebagai cawapres Prabowo.
"Ya saya kira terbuka kalau Pak Ganjar mau ikut dengan Pak Prabowo, dengan catatan Pak Prabowo calon presiden," kata Hashim saat ditemui di Gedung Joang' 45, Jakarta, Minggu (12/3/2023).
Menanggapi usulan tersebut, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa partainya mendorong kader internal untuk maju sebagai capres. Sebagai partai pemenang pemilu, PDI-P enggan “hanya” memajukan kadernya di posisi calon RI-2.
"Ya, kader dari PDI Perjuangan (harus capres), sebagai partai pemenang pemilu dengan kepercayaan rakyat dua kali berturut-turut tentu saja kami akan mengusung calon presiden," kata Hasto di Sentul, Jawa Barat, Senin (13/3/2023).
https://nasional.kompas.com/read/2023/03/20/18450021/wacana-duet-prabowo-ganjar-sandiaga-uno-justru-dinilai-paling-ideal-jadi