Salin Artikel

Fraksi PKS: Jokowi Mestinya Beri Contoh Nyata Dulu Sebelum Marah-marah ke Kemenhan soal Impor

Akan tetapi, Sukamta menilai Jokowi seharusnya memberi contoh nyata terlebih dahulu sebelum marah-marah ke bawahan.

"Seruan Presiden ini bagus sebenarnya. Tapi mestinya beliau memberi contoh nyata dulu sebelum menuntut, apalagi marah-marah pada bawahannya," ujar Sukamta saat dimintai konfirmasi, Kamis (16/3/2023).

Sukamta mengungkapkan, di tengah seruan setop atau mengurangi impor, Jokowi melalui berbagai aturan dan pernyataan menterinya justru memberikan insentif besar-besaran kepada pembelian mobil dan motor listrik.

Padahal, kata Sukamta, mobil dan motor listrik itu jelas-jelas merupakan produk impor.

"Dulu saat ramai-ramainya kenaikan harga BBM, saya salah satu yang mendorong beralih dari kendaraan BBM ke listrik. Tapi, maksud saya adalah kesempatan untuk memanfaatkan pasar besar ini dengan mendorong produksi dalam negeri, bukan justru mengambil pasar dalam negeri dengan impor," katanya.

"Ini kan jadi kontradiksi antara yang diserukan dalam berbagai kesempatan, bahkan sampai marah-marah dan membodoh-bodohkan pelaku impor, tetapi kebijakannya justru mendorong impor barang lain, bahkan dikasih insentif besar-besaran pakai APBN," ujar Sukamta lagi.

Sebab, bisa saja sebenarnya ada kepentingan yang berhimpitan dalam peristiwa impor yang terjadi ini.

Sementara itu, terkait alat utama sistem senjata (alutsista), Sukamta menekankan seharusnya Indonesia memanfaatkan produk dalam negeri.

"Itu teorinya memang harus begitu. Menurut peraturan perundangan yang ada, alutsista harus mengutamakan produksi dalam negeri. Atau kalau impor harus ada transfer of technology, apalagi sekadar pakaian," ujarnya.

Sukamta mengaku, ia sudah sering menyerukan alutsista harus memanfaatkan industri pertahanan dalam negeri di setiap kesempatan rapat.

Namun, ia meminta masyarakat untuk melihat saja kondisi yang terjadi sebenarnya.

Jokowi mengatakan, pengadaan seragam dan senjata bagi aparat seharusnya tidak perlu melalui impor karena industri dalam negeri sudah mampu menyediakannya, bahkan mengekspornya.

"Saya minta di Kemenhan, di Polri, seragam militer. Kita ini sudah bikin, ekspor ke semua negara, eh kita malah beli dari luar, sepatu, senjata, kita bisa bikin lho," kata Jokowi dalam pembukaan Business Matching Produk Dalam Negeri di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (15/3/2023).

Jokowi mengatakan, sah-sah saja bila alutsista yang canggih seperti pesawat tempur dibeli dari luar negeri.

"Tapi, kalau senjata, peluru, kita sudah bisa. Apalagi hanya sepatu, kenapa harus beli dari luar?" ujar Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun menyoroti soal pengadaan makanan bagi para prajurit. Ia mengaku mendapat cerita dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bahwa penyedia makanan bagi prajurit masih sama, sejak Luhut masih menjadi tentara hingga sekarang menjabat sebagai menteri.

"Mestinya semakin banyak penyedia, akan semakin baik karena harganya pasti akan kompetitif. Nanti akan saya cek, bener enggak," kata Jokowi.

https://nasional.kompas.com/read/2023/03/17/06114041/fraksi-pks-jokowi-mestinya-beri-contoh-nyata-dulu-sebelum-marah-marah-ke

Terkini Lainnya

Diminta Timnas Anies-Muhaimin Hadiri Sidang MK, Sri Mulyani Senyum dan Geleng-geleng Kepala

Diminta Timnas Anies-Muhaimin Hadiri Sidang MK, Sri Mulyani Senyum dan Geleng-geleng Kepala

Nasional
Imigrasi Terapkan SIMKIM di PLBN Buat Pantau Pelintas Batas

Imigrasi Terapkan SIMKIM di PLBN Buat Pantau Pelintas Batas

Nasional
Imigrasi Bakal Terapkan 'Bridging Visa' Buat WNA Sedang Urus Izin Tinggal

Imigrasi Bakal Terapkan "Bridging Visa" Buat WNA Sedang Urus Izin Tinggal

Nasional
Muncul Wacana Cak Imin Maju di Pilgub Jatim, Dewan Syuro PKB: Fokus Kawal MK

Muncul Wacana Cak Imin Maju di Pilgub Jatim, Dewan Syuro PKB: Fokus Kawal MK

Nasional
Seluruh Kantor Imigrasi Kini Layani Pembuatan Paspor Elektronik

Seluruh Kantor Imigrasi Kini Layani Pembuatan Paspor Elektronik

Nasional
KPK Sebut Nasdem Sudah Kembalikan Rp 40 Juta dari SYL

KPK Sebut Nasdem Sudah Kembalikan Rp 40 Juta dari SYL

Nasional
17 Agustus 2024, Paspor RI Ganti Warna

17 Agustus 2024, Paspor RI Ganti Warna

Nasional
Komisi VIII DPR Harap Resolusi Gencatan Senjata di Gaza Akhiri Penderitaan Rakyat Palestina

Komisi VIII DPR Harap Resolusi Gencatan Senjata di Gaza Akhiri Penderitaan Rakyat Palestina

Nasional
PAN Sebut Susunan Kabinet Prabowo Akan Dibahas Usai Gugatan di MK Selesai

PAN Sebut Susunan Kabinet Prabowo Akan Dibahas Usai Gugatan di MK Selesai

Nasional
DPR RI Resmi Sahkan RUU Desa Menjadi UU, Jabatan Kades Kini Jadi 8 Tahun

DPR RI Resmi Sahkan RUU Desa Menjadi UU, Jabatan Kades Kini Jadi 8 Tahun

Nasional
Menko Polhukam Akan Bentuk Tim Tangani Kasus TPPO Bermodus 'Ferienjob' di Jerman

Menko Polhukam Akan Bentuk Tim Tangani Kasus TPPO Bermodus "Ferienjob" di Jerman

Nasional
PAN Yakin Prabowo-Gibran Bakal Bangun Kabinet Zaken

PAN Yakin Prabowo-Gibran Bakal Bangun Kabinet Zaken

Nasional
Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

Nasional
Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

Nasional
Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke