Muhaimin Iskandar sangat yakin karena melihat catatan sejarah politik Indonesia sejak era Reformasi.
"Kita akan cetak sejarah ke-4 kalinya, siapa pun yang bergandengan dengan PKB yakin menang," kata Cak Imin dalam keterangannya, Kamis (16/3/2023).
Hal tersebut disampaikan Muhaimin saat memberikan pidato pada Rapat Koordinasi Caleg PKB se-Kalimantan Selatan di Kota Tanahbumbu, Rabu (15/3/2023).
Perlu diketahui, saat ini PKB sudah membangun koalisi dengan Partai Gerindra untuk Pemilu 2024.
Kemudian, Cak Imin mengaku sangat yakin berbagai langkah yang dilakukan PKB selama ini bisa memenangkan Pemilu 2024.
Apalagi, menurutnya, tren elektabilitas PKB diklaim terus meningkat.
"Alhamdulillah survei menunjukkan indikasi PKB pemenang kedua setelah PDI-P. Bahkan, survei Polmark tren perolehan menuju kemenangan juara satu," ujar Muhaimin.
Namun, ia menyadari bahwa hasil survei hanya menjadi salah satu indikator untuk menentukan arah atau pijakan menuju kemenangan.
Untuk itu, Muhaimin Iskandar menekankan kerja seluruh jajaran partai agar kemenangan PKB bisa terwujud.
"Insya Allah tren kecenderungan kalau kerja keras bisa menang. Pengurus gerak, anggota legislatif, eksekutif, bupati, wali kota dan semua kepala daerah dari PKB gerak," katanya.
Wakil Ketua DPR ini mengaku optimistis jika PKB dipercaya memimpin negeri, maka bisa mewujudkan Indonesia yang adil, makmur dan sejahtera.
Kesiapannya itu didasari dari hasil Muktamar PKB Bali 2019 yang memandatkan dirinya sebagai capres.
"Saya ditanya wartawan kok Pak Muhaimin pede banget nyapres? Saya jawab: dosa dan haram kalau saya nggak percaya diri maju pada Pilpres 2024," ujar Cak Imin.
Ia lantas mengungkapkan sejumlah alasan mengapa sangat percaya diri untuk nyapres.
Pertama, PKB sebagai parpol yang didirikan oleh para ulama Nahdlatul Ulama (NU) memiliki ideologi, cita-cita, gagasan, teori, ajaran serta doktrin yang lengkap.
"Mulai dari tata cara kerja bagaimana membangun dan menata umat, menata bangsa. Panji-panji, dasar ahlussunnah, doktrin, ajaran, teori di Nahdlatul Ulama itu lengkap. Tidak hanya teori, tapi lengkap dengan praktiknya," tuturnya.
Kedua, modal sejarah PKB sebagai parpol pewaris tunggal agenda dan perjuangan politik NU.
"PKB sebagai pewaris tunggal agenda politik Nahdlatul Ulama. Boleh ada satu dua partai yang mengaku NU, bahkan PAN. Silakan mengaku, tapi pewaris sah mandat politik NU hanyalah PKB," kata Cak Imin menegaskan.
Ia bahkan menantang siapa pun untuk membongkar sejarah bahwa PKB adalah pewaris sejarah politik dan perjuangan NU sejak sebelum kemerdekaan.
Menurutnya, jika semua sudah membaca sejarah, hanya akan ada satu kesimpulan yang ditemui, yakni PKB pewaris sejarah politik dan perjuangan NU.
"Amat sangat bodoh kalau ada kader PKB yang tidak percaya diri. Karena saya adalah penerima mandat perjuangan, mandat yang panjang dan mulia," ujarnya.
Kendati demikian, Muhaimin Iskandar menyadari bahwa langkah dan tekadnya maju Pilpres bukan tanpa risiko.
Ia mengaku, mengalami berbagai tantangan dan rintangan bahkan gangguan untuk maju Pilpres.
"PKB sebagai penerima mandat politik NU pasti diganggu karena semua iri kok ada parpol yang punya kekuatan selengkap PKB," kata Muhaimin Iskandar.
https://nasional.kompas.com/read/2023/03/16/11172791/cak-imin-kita-akan-cetak-sejarah-ke-4-kalinya-siapa-pun-yang-gandengan