“Lagi-lagi tergantung komitmen pemerintah kok, top leader-nya siapa, Pak Presiden, Pak Jokowi,” ujar dia dalam acara Survei Kedai Kopi di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (15/3/2023).
Menurut dia, hal itu telah dibuktikan oleh Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Jelang masa jabatannya berakhir, kata Herzaky, SBY dengan tegas menolak ketika ditawari untuk memperpanjang masa jabatan.
“Begitu Beliau (SBY) menyampaikan itu, sudah diam itu. Enggak ada pergerakan di bawah layar, pergerakan di depan layar, enggak ada gugatan ke pengadilan, dan enggak ada yang berani,” ujar dia.
Ia lantas menyebut bahwa gelaran Pemilu 2024 menjadi tolak ukur kepemimpinan Jokowi.
Sebab, menurut dia, banyak pihak yang terus menggoda untuk melanggengkan kekuasaan.
“Jadi bagi saya ini ujian kepemimpinan seorang Joko Widodo apakah Beliau akan tunduk, dan takluk oleh bujuk rayu segelintir orang yang haus kekuasaan?" kata dia.
Adapun isu perpanjangan masa jabatan presiden dan penundaan pemilu terus bergulir.
Terbaru, Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat mengabulkan gugatan perdata Partai Prima terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Dalam putusannya, majelis hakim meminta KPU tidak meneruskan tahapan penyelenggaraan pemilu.
Sementara itu, Jokowi telah menyampaikan agar tahapan pemilu terus berlanjut.
Jokowi pun sudah menyatakan bakal patuh pada konstitusi yang menyaratkan masa jabatan presiden adalah 2 periode atau 10 tahun.
https://nasional.kompas.com/read/2023/03/15/17445441/demokrat-nilai-berhasil-tidaknya-upaya-penundaan-pemilu-tergantung-sikap