Budisatrio mengatakan, Hashim sebenarnya tidak bermaksud ingin mengeklaim seperti itu. Menurutnya, Hashim ingin menekankan bahwa Jokowi dan Prabowo memiliki visi yang sama.
"Saya rasa yang dimaksud itu bukan, bukan maksud apa-apa ya. Tapi lebih penekanan bahwa ada kesamaan visi dalam pembangunan Indonesia ke depan," ujar Budisatrio saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (14/3/2023).
Budisatrio mengatakan, maksud Hashim adalah Prabowo melihat banyak gagasan Jokowi yang sangat baik. Sehingga, program-program Jokowi layak diteruskan ke depannya.
Ia juga menilai banyak program Jokowi yang bisa dijadikan teladan dan akan diperjuangkan lagi ke depannya.
"Kita sama-sama melihat program Pak Jokowi baik. Dan saya rasa ke depan patut menjadi teladan dan patut program Pak Jokowi diperjuangkan, dijalankan kembali," kata Budisatrio.
Namun, Budisatrio tidak menampik bahwa ada juga program Jokowi yang berasal dari gagasan Prabowo.
"Ya mungkin saja ada ya. Mungkin bisa dilihat kalau 2014 kan dalam perjuangan Partai Gerindra kita mempunyai program aksi. Dan memang betul ada dalam program aksi tersebut, ada bahwa kita ingin membangun infrastruktur, kita ingin memperjuangkan pertanian, kita perjuangkan pangan yang lebih berpihak dan lebih terjangkau oleh masyarakat. Juga kalau tidak salah mengenai ibu kota," kata Budisatrio.
"Tapi, bukan berarti bahwa saklek program Pak Jokowi berasal dari Pak Prabowo atau sebaliknya. Jadi saya rasa tidak perlu," ujarnya lagi.
Sementara itu, kata Budisatrio, Prabowo memiliki komitmen yang sangat kuat untuk meneruskan program Jokowi.
Apalagi, Prabowo juga langsung memutuskan untuk bergabung dengan pemerintahan Jokowi usai kontestasi Pilpres 2019.
Budisatrio mengeklaim, ada banyak kecocokan di antara Prabowo dan Jokowi.
"Ya Pak Prabowo kan bergabung dengan pemerintah Pak Jokowi karena beliau melihat Pak Jokowi ini seorang pemimpin yang merah putih, mementingkan aspirasi, suara rakyat di atas kepentingan di atas segalanya," kata Budisatrio.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengeklaim bahwa sejumlah program Presiden Jokowi dalam memimpin pemerintahan justru digagas oleh Prabowo Subianto.
Salah satunya adalah pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
"Perpindahan Ibu Kota Negara itu program Prabowo, itu gagasan Prabowo tahun 2013. Itu sudah ada di program tertulis (Pilpres 2014). Program Pak Jokowi itu, 99 persen programnya Pak Prabowo," kata Hashim dalam pidatonya di acara deklarasi Prabowo Mania 08, Minggu (12/3/2023).
Hashim juga berani membeberkan program Jokowi lainnya yang dinilainya sama dengan Prabowo. Misalnya, program pembangunan infrastruktur, seperti jalan tol, pelabuhan hingga bandara.
"Kalau mau lihat, kita bagi-bagi lagi (program tertulis Prabowo). Saya masih banyak," ujarnya.
Namun, Hashim menegaskan bahwa hal itu tidak menjadi masalah. Pasalnya, ia meyakini bahwa Prabowo akan melanjutkan kepemimpinan Jokowi pada tahun 2024.
https://nasional.kompas.com/read/2023/03/15/06490451/gerindra-bela-hashim-soal-pernyataan-99-persen-program-jokowi-digagas