JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengakui bahwa kemampuan produksi industri pupuk tanah air belum mampu memenuhi kebutuhan di dalam negeri, sehingga harus melakukan impor.
"Impor kita 6,3 juta ton, artinya apa? Memang kita masih kurang pupuknya," kata Jokowi seusai panen raya di Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023), dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
Jokowi menjelaskan, kebutuhan pupuk secara nasional berada di angka 13 juta ton. Sementara itu, pabrik-pabrik industri pupuk yang berdiri di Indonesia hanya mampu memproduksi 3,5 juta ton pupuk.
Ia menyebutkan, pabrik pupuk PT Iskandar Muda di Aceh yang baru saja diresmikan pun hanya menambah produksi sebesar 570.000 ton sehingga impor masih dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Jokowi pun mengakui bahwa dalam setiap kunjungannya, ia selalu menerima keluhan mengenai pupuk dari petani.
"Saya kemarin di Kabupaten Bandung, yang dikeluhkan pupuk, di sini tadi yang dikeluhakn pupuk, baik harga maupun barangnya sering tidak ada, utamanya yang pupuk bersubsidi," kata dia.
Jokowi mengeklaim, pemerintah akan mencari jalan keluar atas terbatasnya pupuk. Namun, ia mengingatkan bahwa masalah serupa juga dialami oleh banyak negara di dunia.
"Tempat bahan baku maupun produksi pupuk ini baru perang, itu Rusia dan Ukraina, ini problem yang dihadapi semua negara di dunia," ujar Jokowi.
https://nasional.kompas.com/read/2023/03/09/12415661/jokowi-akui-stok-pupuk-kurang-masih-harus-impor
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan