Dalam pertemuan ini, Ma'ruf menyampaikan bahwa Indonesia siap meningkatkan kerja sama ekonomi, khususnya di bidang bisnis halal.
"Indonesia juga siap menjadi mitra utama pengembangan bisnis halal di Kyoto," kata Ma'ruf, dikutip dari siaran pers.
Ma'ruf menuturkan, pengembangan bisnis halal dapat dilakukan dengan kerja sama sertifikasi halal bagi produk-produk Jepang seperti makanan, minuman dan obat-obatan.
"Saya berharap kerja sama ini dapat terus diperkuat dengan sektor potensial lain, seperti perdagangan komoditi unggulan, pertanian atau ketahanan pangan," ujad Ma'ruf.
Kepada Nishiwaki, Ma'ruf juga menyampaikan apresiasi atas komitmen pemerintah setempat dalam melayani dan melindungi warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Kyoto.
"Saya berharap Pemerintah Prefektur Kyoto dapat terus mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam memberikan pelindungan dan pelayanan yang optimal dan prima kepada para WNI di luar negeri," kata Ma'ruf.
Ma'ruf menambahkan, kedekatan Indonesia-Jepang tercermin dari banyaknya kerja sama yang dilakukan antarkedua negara, salah satunya kerja sama aktif Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Prefektur Kyoto sejak 1985.
Ia mengatakan, melalui pertukaran ini, banyak masyarakat kedua negara yang mendapatkan pengalaman lintas negara.
"Ada lebih dari 1.300 masyarakat Indonesia tinggal di Kyoto, mayoritas pelajar dan pemagang," kata dia.
Adapun pertemuan antara Ma'ruf dan Nishiwaki digelar sebelum Ma'ruf menyampaikan kuliah umum di Universitas Kyoto.
https://nasional.kompas.com/read/2023/03/08/12181331/wapres-bertemu-gubernur-kyoto-bahas-kerja-sama-ekonomi-hingga-perlindungan
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan