Menurutnya, semua partai politik (parpol) pengusung Anies punya hak yang sama untuk menyampaikan usulan terkait pengusungan capres-cawapres.
“Selama musyawarah belum diputuskan, semua bisa berwacana,” kata Mardani saat dihubungi Kompas.com, Senin (6/3/2023).
Ia mengklaim bahwa usulan untuk memilih Sandiaga Uno sebagai cawapres pun bukan opsi utama yang diambil PKS.
Sebab, bagi PKS, pilihan pertama adalah menduetkan Anies dengan mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher.
“(Prioritas utama cawapres) Kang Aher. Kan kader (PKS),” ujar Mardani.
Di sisi lain, Mardani tak menampik bahwa Sandiaga merupakan figur yang dinilai dapat membawa kemenangan dalam kontestasi elektoral mendatang.
Ia berpandangan bahwa Sandi dapat mempengaruhi konstituen di wilayah Indonesia tengah dan timur.
Apalagi, PKS pernah menjadi pengusung Anies-Sandi dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017.
“Banyak suara menduetkan Anies-Sandi. Kalau itu terwujud, saya sujud syukur,” kata Mardani.
Andi Arief juga menganggap Sandiaga Uno bukan figur yang memiliki semangat perubahan.
Sedangkan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mengatakan bahwa tak etis jika pihaknya memilih Sandiaga sebagai cawapres untuk Anies.
Pasalnya, Sandiaga Uno masih menjadi bagian dari Partai Gerindra.
https://nasional.kompas.com/read/2023/03/06/20314981/pks-tak-persoalkan-demokrat-tolak-wacana-duet-anies-sandi-untuk-pilpres-2024