Salin Artikel

AHY Disebut Bisa Jadi Menpora, Demokrat: Kami di Luar Pemerintahan sampai 2024

JAKARTA, KOMPAS.com -  Partai Demokrat menyatakan tidak pernah berpikir untuk menempatkan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga menggantikan Zainudin Amali.

Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menegaskan, partainya konsisten untuk tetap berada di luar pemerintahan hingga 2024.

"Tidak ada sama sekali dalam pemikiran kami karena Demokrat jelas, kami di luar pemerintahan sampai 2024," kata Herzaky di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (2/3/2023).

Herzaky mengatakan, partainya baru akan berada di dalam pemerintahan pada periode 2024-2029. Sebab, dia yakin bahwa calon presiden dan wakil presiden yang diusung Demokrat akan menang Pemilu 2024.

Diberitakan sebelumnya, Direktur Eksekutif Para Syndicate Ari Nurcahyo memprediksi posisi Menpora yang bakal ditinggalkan Amali besar kemungkinan akan diisi oleh AHY.

Prediksi tersebut, menurut dia, bisa terjadi jika Jokowi tidak memilih kader Golkar, partai asal Zainudin, yang mengisi kursi Menpora.

“Tapi posisi Menpora rasanya tetap dalam posisi Golkar. Atau saya menduga-duga ada kemungkinan juga, ini saya masih menggantung isu-isu sebelumnya, isu Menpora pernah ditawarkan Partai Demokrat sama Mas AHY,” ujar Ari dalam diskusi publik bertajuk "Maret: Bulan Reshuffle dan Koalisi Menuju Laga Pilpres” di kantor PARA Syndicate, Jakarta, Rabu (1/3/2023).

Dugaan tawaran kursi Menpora kepada AHY itu dilontarkan Ari lantaran Demokrat saat ini belum melakukan deklarasi Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) dalam forum resmi.

Belum adanya deklarasi tersebut juga mengesankan posisi Demokrat di Koalisi Perubahan yang "menggantung". Kondisi ini membuat peluang AHY mengisi kursi Menpora semakin terlihat.

“Jadi ada kemungkinin posisi Menpora terisi Golkar, tetapi juga ada terbuka kemungkinan, karena memang posisi Demokrat menentukan posisi jadi tidaknya Koalisi Nasdem, PKS, dan Demokrat itu apa betul terjadi. Jadi posisi Menpora bisa jadi diberikan Demokrat,” ujar dia.

“Akan jadi menarik, misalnya nanti reshuffle terhadap Menpora, kemudian bukan ditempati oleh posisi Golkar, tetapi kemudian akan dilepaskan oleh AHY,” ucapnya.

Akan tetapi, pada hari ini, Kamis 2 Maret, AHY telah mengumumkan secara resmi bahwa Partai Demokrat mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden 2024.

AHY menyatakan, keputusan mendukung Anies ditetapkan melalui rapat Majelis Tinggi Partai (MTP) yang memilki wewenang dalam menetapkan calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung oleh Demokrat.

"Dengan keputusan Majelis Tinggi Partai Demokrat yang telah diambil tadu malam dan dikonfirmasi hari ini langsung kepada beliau, Bapak Anies Baswedan sebagai calon presiden yang akan kami usung bersama, ni memeberikan kekuatan hukum pada deklarasi Partai Demokrat yang sebelumnya sudah disampaikan," kata AHY, Kamis.

AHY menuturkan, dengan adanya dukungan resmi dari Partai Demokrat, maka gabungan partai politik yang mendukung Anies sudah lengkap.

Ia melanjutkan, deklarasi ini juga menegaskan sikap Demokrat untuk tetap bersama dengan Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Selain Demokrat, Partai Nasdem dan PKS sudah mendeklarasikan dukungan kepada Anies.

"Demokrat akan tetap berada dalam garis perubahan dan perbaikan. Kami meyakini bahwa pemilu 2024 nanti semangat perubahan dan perbaikan ini juga semakin besar," ujar AHY.

https://nasional.kompas.com/read/2023/03/02/16425991/ahy-disebut-bisa-jadi-menpora-demokrat-kami-di-luar-pemerintahan-sampai-2024

Terkini Lainnya

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke