Data Pusdalops Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, wilayah terdampak berada di tujuh kecamatan, terdiri dari Manggala, Ujung Pandang, Rappocini, Mamajang, Tamalanrea, Biringkanaya, dan Makassar. Akibatnya, ribuan warga mengungsi.
"Akibat banjir tersebut sebanyak 554 KK (kepala keluarga) dan 1.869 jiwa mengungsi. Dan sebagian besar dievakuasi di 21 titik pengungsian," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam siaran pers, Selasa (14/2/2023).
Pria yang karib disapa Aam ini mengatakan, terdapat kerugian materiil akibat banjir tersebut, yakni 554 unit rumah tenggelam.
Selain itu, luapan air menyebabkan genangan antara 50 cm hingga 100 cm sehingga akses dan aktivitas warga menjadi terganggu karena kendaraan tidak bisa melintas.
Kendati begitu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat telah melakukan upaya penanganan.
"Upaya penanganan bencana banjir dilakukan oleh Tim BPBD Kota ke lokasi kejadian, membantu mengevakuasi warga dan barang-barang, serta melakukan pendataan rumah terdampak dan kebutuhan mendesak," ujar Abdul Muhari.
Saat ini, ia mengungkapkan, banjir sudah berangsur surut walau masih hujan.
Oleh karena itu, Abdul Muhari mengimbau kepada masyarakat dan pemerintah daerah untuk selalu waspada dan siaga.
"Pastikan saluran drainase bekerja optimal dan perkuat jejaring peringatan dini tingkat komunitas," katanya.
https://nasional.kompas.com/read/2023/02/14/10425271/banjir-setelah-hujan-lebat-di-makassar-1869-jiwa-mengungsi
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan