Mereka adalah mantan Kepala Biro Pengamanan Internal (Karo Paminal) pada Divisi Propam Polri, Hendra Kurniawan, eks Kepala Detasemen (Kaden A) Biro Paminal Agus Nurpatria, dan eks Wakil Kepala Detasemen (Wakaden) B Biro Paminal Arif Rachman Arifin.
Ketiganya merupakan terdakwa kasus obstruction of justice atau perintangan proses penyidikan terkait pengusutan kematian Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
"Duplik dari penasihat hukum terdakwa," demikian agenda sidang yang dikutip dari Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Kamis pagi.
Duplik adalah tanggapan tim penasihat hukum atas replik atau tanggapan jaksa penuntut umum (JPU) terhadap nota pembelaan atau pleidoi yang sebelumnya telah disampaikan dalam sidang yang digelar pada Senin (6/2/2023).
Setelah duplik, majelis hakim akan menyampaikan putusan pada sidang berikutnya. Artinya, agenda ini merupakan sidang terakhir sebelum dua terdakwa kasus dugaan perintangan penyidikan itu akan divonis.
Jaksa penuntut umum (JPU) pada Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Selatan menilai para terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah, turut serta melakukan perintangan penyidikan terkait kematian Brigadir J.
Keenam anak buah Ferdy Sambo itu disebut melanggar Pasal 49 jo Pasal 33 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.
Mereka dikatakan jaksa menuruti perintah Ferdy Sambo yang kala itu menjabat sebagai Kadiv Polri, untuk menjalankan skenario yang telah dibuat untuk menutupi penyebab kematian Brigadir J.
Sementara itu, Arif Rahman Arifin dan Irfan Widyanto dituntut satu tahun penjara serta denda Rp 10 juta.
Keenamnya pun telah menyampaikan pembelaan yang pada pokoknya hanya melaksanakan perintah yang benar dalam keadaan tidak mengetahui adanya skenario yang dibuat oleh Ferdy Sambo.
Sementara itu, Jaksa juga telah menyampaikan tanggapannya dalam sidang replik yang pada pokoknya menolak pembelaan para terdakwa dan meminta majelis hakim mengesampingkan pleidoi yang telah disampaikan para terdakwa.
https://nasional.kompas.com/read/2023/02/09/07303571/hendra-kurniawan-agus-nurpatria-dan-arif-rachman-sampaikan-duplik-hari-ini