Dari jumlah tersebut, mayoritas stok merupakan vaksin yang diproduksi di dalam negeri yakni Indovac, dan Inavac.
“Dari 8 juta dosis, sekitar 5,7 juta dosis itu produksi dalam negeri. (Stok) yang lainnya, yang dari luar negeri umumnya hibah,” ungkap Budi dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (8/2/2023).
Adapun berdasarkan data yang dipaparkan Budi, jumlah vaksin Indovac mencapai 4,5 juta dosis, sedangkan vaksin Inavac yang berjumlah 1,17 juta dosis.
Kemudian, vaksin hibah dari luar negeri yang masih tersedia adalah Pfizer sejumlah 2,1 juta dosis, Zifivax sebanyak 191.709 dosis, Janssen sejumlah 136.250 dosis, dan Sinopharm dengan 6.626 dosis.
Budi menuturkan, pihaknya masih akan membeli sejumlah vaksin Covid-19 dari luar negeri. “Karena masih ada sisa kontrak yang masih bisa kita pakai. Kontrak dari 2021,” ujar dia.
Namun demikian, pembelian vaksin Covid-19 akan difokuskan khusus untuk anak-anak di bawah umur lima tahun (balita).
Sebab, Budi melihat bahwa imunitas Covid-19 masyarakat dewasa sudah terbentuk dengan baik, ditambah kebutuhan vaksin dalam negeri telah mencukupi.
“Karena memang kita lihat sekarang yang banyak kena, yang belum terproteksi adalah balita. Karena itu sisa kontrak akan kita pakai untuk beli (vaksin Covid-19) yang balita saja,” imbuhnya.
Diketahui, Presiden Joko Widodo menyatakan Indonesia tengah menjajaki masa transisi pandemi Covid-19 menuju endemi. Ia pun memerintahkan Budi untuk berkomunikasi dengan badan kesehatan dunia (WHO).
Namun demikian, Jokowi meminta masyarakat tetap waspada, terutama di bidang ekonomi. Karena kondisi ekonomi usai pandemi Covid-19 belum pulih.
https://nasional.kompas.com/read/2023/02/08/15231511/kemenkes-sebut-pemerintah-punya-stok-8-juta-vaksin-covid-19