Salin Artikel

UPDATE: 10 WNI Luka-luka akibat Gempa Bumi di Turkiye, Tidak Ada yang Meninggal Dunia

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mencatat, terdapat 10 warga negara Indonesia (WNI) yang mengalami luka-luka gempa bumi bermagnitudo 7,8 di selatan Turkiye, Provinsi Kahramanmaras, Gaziantep, Osmaniye.

Juru bicara Kemenlu Teuku Faizasyah mengatakan, enam WNI di antaranya sedang dievakuasi, dan empat di antaranya sudah menjalani perawatan medis.

"Enam yang dievakuasi, empat (sudah) menjalani perawatan," ujar Teuku dalam konferensi pers virtual, Selasa (7/2/2023).


Teuku mengatakan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) terus mendata WNI di wilayah terdampak.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu Judha Nugraha mengatakan, data WNI yang mengalami luka-luka terus bertambah. Sebelumnya, tercatat ada tiga WNI yang mengalami luka-luka.

"Informasi awal ada tiga WNI luka ringan dan satu di antaranya patah tulang," mata Judha.

Berdasarkan data Kemenlu, terdapat sekitar 6.500 WNI yang terdata tinggal di seluruh wilayah Turkiye. Dari jumlah tersebut, terdapat sekitar 500 orang tinggal di area gempa dan sekitarnya.

Sebagian besar berstatus pelajar dan mahasiswa, sedangkan sebagian lainnya adalah WNI yang menikah dengan warga setempat serta pekerja di organisasi internasional.

Diberitakan sebelumnya, gempa berkekuatan M 7,8 mengguncang Turkiye bagian selatan pada Senin (6/2/2023) pukul 04.17 WS (08.17 WIB).

Pusat gempa terjadi di Provinsi Kahramanmaras, sekitar 600 km sebelah tenggara Ankara. Disusul dua gempa lanjutan berkekuatan M 6,4 dan M 6,5 di Provinsi Gaziantep, sekitar 700 km sebelah tenggara Ankara.

Gempa juga dirasakan di beberapa negara di wilayah tersebut, termasuk Suriah dan Lebanon.

Terbaru, korban tewas akibat gempa itu terus bertambah, yakni 4.365 jiwa.

Di Turkiye, Badan Manajemen Bencana dan Situasi Darurat Turkiye (AFAD) pada Selasa (7/2/2023) mengatakan, sekarang ada 2.921 kematian yang telah ditemukan akibat gempa dahsyat pada Senin (6/2/2023).

Sementara itu, data terakhir di Suriah mengungkap sebanyak 1.444 orang telah ditemukan tewas akibat gempa.

https://nasional.kompas.com/read/2023/02/07/14461761/update-10-wni-luka-luka-akibat-gempa-bumi-di-turkiye-tidak-ada-yang

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

ICW dkk Akan Surati Ketua MK soal KPU Beri Pengecualian Eks Terpidana Jadi Caleg

ICW dkk Akan Surati Ketua MK soal KPU Beri Pengecualian Eks Terpidana Jadi Caleg

Nasional
Ketika Anies Singgung Pihak yang Berkuasa untuk Selesaikan Tugasnya...

Ketika Anies Singgung Pihak yang Berkuasa untuk Selesaikan Tugasnya...

Nasional
Pengamat Sebut Video Ancaman KKB Tembak Pilot Susi Air sebagai Dampak Operasi Psikologis Pemerintah

Pengamat Sebut Video Ancaman KKB Tembak Pilot Susi Air sebagai Dampak Operasi Psikologis Pemerintah

Nasional
Paspor 8 WNI Korban Perusahaan 'Online Scam' di Laos Sudah Dikembalikan

Paspor 8 WNI Korban Perusahaan "Online Scam" di Laos Sudah Dikembalikan

Nasional
Soal Informasi MK Putuskan Proporsional Tertutup, Anggota DPR Singgung Kewenangan 'Budgeting'

Soal Informasi MK Putuskan Proporsional Tertutup, Anggota DPR Singgung Kewenangan "Budgeting"

Nasional
Jokowi Disebut Harap Presiden Selanjutnya Lakukan Percepatan dan Bukan Perubahan

Jokowi Disebut Harap Presiden Selanjutnya Lakukan Percepatan dan Bukan Perubahan

Nasional
BPDPKS Gelar Audiensi dengan Gapki, Bahas Riset dan Pengembangan Industri Kelapa Sawit

BPDPKS Gelar Audiensi dengan Gapki, Bahas Riset dan Pengembangan Industri Kelapa Sawit

Nasional
Kejagung Periksa Pejabat Antam dan Bea Cukai Terkait Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Periksa Pejabat Antam dan Bea Cukai Terkait Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
Wapres Sebut Prestasi Olahraga Indonesia Meningkat, tapi Belum Puas

Wapres Sebut Prestasi Olahraga Indonesia Meningkat, tapi Belum Puas

Nasional
Tolak Jelaskan Pemberhentian Endar Priantoro ke Ombudsman, KPK: Itu Wewenang PTUN

Tolak Jelaskan Pemberhentian Endar Priantoro ke Ombudsman, KPK: Itu Wewenang PTUN

Nasional
Jokowi Harap Presiden Setelahnya Kejar Target Indonesia Jadi Negara Maju

Jokowi Harap Presiden Setelahnya Kejar Target Indonesia Jadi Negara Maju

Nasional
Cawe-cawe Jokowi Disebut Demi Kelanjutan Program Strategis Nasional

Cawe-cawe Jokowi Disebut Demi Kelanjutan Program Strategis Nasional

Nasional
Janji Jokowi Cawe-cawe Jelang Pemilu Tanpa Kerahkan Militer dan Polisi

Janji Jokowi Cawe-cawe Jelang Pemilu Tanpa Kerahkan Militer dan Polisi

Nasional
Pengacara Teddy Minahasa Nilai Sidang Etik Kliennya Terlalu Terburu-Buru

Pengacara Teddy Minahasa Nilai Sidang Etik Kliennya Terlalu Terburu-Buru

Nasional
Cerita Desainer Aulia Akbar Ciptakan Logo IKN, Terinspirasi Kebudayaan Indonesia

Cerita Desainer Aulia Akbar Ciptakan Logo IKN, Terinspirasi Kebudayaan Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke