Salin Artikel

Antisipasi Dini Krisis Narkoba Fentanil

Jika dirupiahkan dengan harga pasar di Jakarta (sekitar Rp 1 juta per gram), maka Rp 1,6 triliun dapat diraih oleh para bandar narkoba di kelas menengah.

Sementara untuk kawasan Los Angeles, DEA mengklaim barang bukti tersebut mencapai harga 33 juta dollar atau ‘hanya’ sekitar Rp 500 miliar.

Harga tersebut kemungkinan berada di level pemasok. Di level pengguna, harga bisa meningkat dua atau tiga kali lipat.

Teman saya yang sudah puluhan tahun tinggal di Amerika dan berprofesi sebagai perawat juga menyampaikan jika belakangan ini di Amerika sedang dalam krisis fentanil.

Banyak warga yang overdosis karena penyalahgunaan fentanil yang tidak terukur. Fentanil adalah jenis narkoba selain sabu yang juga marak di sana.

Seperti yang dikeluhkan oleh teman yang berasal dari Cilacap tersebut, bahan utama fentanil berasal dari Tiongkok.

Otoritas di Amerika menyebutkan, farmasi fentanil dipasok dari Tiongkok lalu diolah dan diproduksi menjadi opioid sintetik oleh kartel narkoba Meksiko.

Overdosis analgesik atau pereda nyeri ekstra kuat ini memang telah menjadi penyebab utama kematian anak muda di Amerika sejak 2019 dan terus meningkat dari tahun ke tahun.

Situasi tersebut pula yang membuat Amerika semakin murka dengan para kartel, khususnya Sinaloa dan CJNG yang dituding sebagai pemasok fentanil.

Pemerintah Amerika membuat berbagai langkah untuk mengatasi situasi epidemi fentanil tersebut seperti yang dirilis oleh Congressional Research Service, lembaga non-partisan yang memberikan hasil penelitian dan analisis kepada komite dan Anggota DPR dan Senat Amerika Serikat. Termasuk menyediakan payung hukumnya.

Kebijakan tersebut terfokus pada upaya pengendalian pengiriman fentanil atau prekursornya ke Amerika dan ke negara lain yang pada akhirnya diselundupkan ke Amerika.

Yang lebih menarik adalah pemerintah Amerika secara serius melakukan penelusuran transaksi keuangan dan menyitanya baik di dalam atau di luar negeri.

Namun, jumlah warga Amerika yang overdosis terus meningkat. Amerika tampak kewalahan. Persis seperti cerita teman saya yang tinggal di daerah California.

Kota Los Angeles dan sekitarnya adalah daerah yang paling terdampak atas peredaran gelap penguat obat bius tersebut.

Keruwetan epidemi fentanil

Perumusan kebijakan Amerika tampaknya tidak cukup hanya dengan pendekatan mereduksi pasokan zat yang efek negatifnya dapat mencapai hingga seratus kali lebih kuat dari morfin. Persoalan obat jenis opioid ini berlipat karena obat ini tidak sepenuhnya ilegal.

Penggunaan legal dengan resep khusus dokter kerap kali juga dibarengi dengan perilaku tidak bertanggung jawab seperti penggunaan resep palsu, manipulasi komposisi obat, atau penyelundupan zat tersebut dari jalur distribusi.

Selain itu, sindikat jaringan narkotika yang beroperasi di Amerika Serikat sadar bahwa fentanil adalah obat pereda rasa sakit yang maha ampuh dan dibutuhkan oleh warga di sana. Fentanil adalah obat primer bagi pasien tertentu karena efek instannya.

Penggunaan fentanil yang diawasi secara ketat dan tidak mudah untuk mendapatkan resep legalnya adalah peluang tersendiri bagi sindikat. Mereka dapat menjadi penyedia dengan harga yang lebih murah.

Bagi para pecandu opioid, fentanil adalah solusi jangka pendek ketika dalam kondisi sakau. Pasar yang terbentuk inilah yang dimanfaatkan para pencari uang yang tidak bermoral seperti kartel narkoba.

Dengan tentakel yang sudah mapan, sindikat beroperasi di jalanan Amerika untuk menjajakan fentanil. Tentu saja kadar fentanil tidak terukur dan menyebabkan kematian pagi penggunanya.

Dalam periode antara Juli 2021 hingga Juni 2022, pemerintah merilis sekitar 73.000 kematian overdosis akibat zat ini.

Belum lagi, saat ini, pemerintah Amerika Serikat tidak selalu mulus bekerja sama dengan pemerintah Tiongkok, yang ditengarai sebagai sumber penyedia sediaan obat fentanil.

Ketegangan hubungan akibat isu HAM etnis Uighur atau dukungan Amerika Serikat terhadap wilayah Taiwan berdampak terhadap kebijakan Tiongkok dalam kerja sama mengendalikan persoalan narkoba, termasuk narkoba fentanil.

Antisipasi dini

Beruntungnya untuk Indonesia kasus ini tidak pernah atau belum ditemukan di permukaan. Namun, Indonesia tetap harus waspada karena penguat obat bius yang sangat keras ini juga beredar di negara tetangga, Australia.

Tahun lalu, laman resmi kepolisian Australia merilis salah satu temuan pengiriman sediaan murni fentanil sebanyak 11 kg. Padahal, 2 mg atau setara dengan berat dua butir garam saja dapat berakibat fatal bagi penggunanya.

Seperti diketahui, Indonesia diibaratkan halaman belakang bagi warga Australia. Mereka kerap berkunjung ke Indonesia karena jarak tempuh yang tidak terlalu jauh. Pulau Bali menjadi rumah kedua bagi wisatawan Australia.

Benang merah ini salah satu sinyal bahwa fentanil adalah zat yang mungkin masuk ke Indonesia. Selain itu, wisatawan asing dari Eropa dan Amerika yang notabene banyak ditemukan masalah dengan narkoba fentanil juga kerap berkunjung ke Bali.

Bali dapat menjadi hub peredaran narkoba yang ada di Eropa, Australia, atau Amerika. Warga negara asing kerap ditangkap di Pulau Dewata tersebut dengan barang bukti heroin, morfin, atau kokain.

Seperti pada September tahun lalu, BNNP Bali dan Bea Cukai setempat mengamankan seorang warga Australia yang menyelundupkan heroin dengan cara disembunyikan di dalam anus.

Heroin dan fentanil adalah zat yang irisan efek serupa, penenang, dan penghilang rasa sakit.
Karena itu, antisipasi dini adalah jalan keluar agar kita tidak gumun ketika ditemukan narkoba mematikan tersebut.

Seperti harapan seorang teman di Pusat Laboratorium Narkotika BNN, jangan sampai narkoba yang efeknya langsung dirasa dengan ukuran butiran debu, 2 mg saja ditemukan di Indonesia.

Menurut dia, para penyidik atau petugas di lapangan juga harus memberikan perhatian ketika ditemukan serbuk putih.

Tidak semua serbuk putih adalah methamphetamine atau heroin, fentanil pun berwarna putih. Kehati-hatian diperlukan agar serbuk penyebab overdosis tersebut tidak terkonsumsi secara tidak sengaja oleh petugas di lapangan.

https://nasional.kompas.com/read/2023/02/06/05450051/antisipasi-dini-krisis-narkoba-fentanil

Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke