Salin Artikel

Muhaimin Minta Kader PKB Ada di Tengah Warga NU, Bukan Hanya Dekat

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar meminta kader-kader PKB untuk berada di tengah-tengah warga Nahdlatul Ulama (NU), bukan sekadar dekat dengan warga NU.

Muhaimin mengatakan, dengan berada di tengah warga NU, maka PKB terlibat aktif untuk mencari jalan keluar dari masalah yang dialami warga NU, bukan hanya tahu masalah mereka.

"Mari kita terus meningkatkan khidmat kita, dari sekadar 'dekat' menjadi 'di tengah'. PKB 'di dekat warga NU' artinya PKB tahu persis apa masalah-masalah warga NU. PKB 'di tengah NU' artinya PKB terlibat aktif mencari jalan keluar dari masalah-masalah warga NU," kata Muhaimin dalam keterangan tertulis.

Muhaimin mengatakan, salah satu cita-cita PKB adalah mengangkat harkat dan derajat kehidupan warga NU.

Ia mengeklaim, usaha PKB masuk ke tengah warga NU pun telah mendapatkan apresiasi oleh warga NU berkaca dari hasil Pemilu 2019 lalu.

"Tetapi usaha ini belum cukup, tak boleh dihentikan, dan harus ditingkatkan. Ayo! Kita libatkan diri membantu warga NU menemukan jalan keluar dari masalah-masalah hidup mereka," kata Muhaimin.

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Cak Imin itu mengingatkan bahwa perjuangan PKB bukan hanya memajukan dan menyejahterakan warga NU, tetapi juga seluruh masyarakat Indonesia.

"Dengan lahir dari rahim NU, PKB harus berpegang teguh pada tujuan pendirian NU: Menjadi bagian penting untuk mencerdaskan bangsa dan menyejahterakan warga bangsa secara keseluruhan," ujar dia.

Muhaimin menambahkan, meski PKB lahir dari rahim NU, partainya tetap menghormati pihak-pihak lain yang juga mengaku sebagai NU.

"Organisasi sebesar NU wajar saja semua ingin diakui dan mengaku NU. Karena itu, mari kita hormati pihak-pihak lain yang mengaku sebagai NU juga. Tidak apa-apa, biar saja," kata Muhaimin

Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menegaskan bahwa NU tidak boleh diperalat sebagai senjata politik untuk mengumpulkan dukungan pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.

Yahya mengatakan, tidak boleh ada pihak-pihak yang menggunakan NU sebagai tameng untuk menutupi kekurangannya.

"Tidak boleh ada orang berusaha menutupi kekurangan-kekurangannya hanya dengan mengeklaim NU sebagai basisnya, semua harus berdasarkan pada kapasitas masing-masing," kata Yahya di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Selasa (31/1/2023) malam.

Menurut dia, pencalonan seseorang dalam kontestasi politik semestinya didasari pada prestasi, kredibilitas, dan rekam jejak orang tersebut, bukan pada klaim-klaim identitas.

Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa tidak akan ada calon presiden dan calon wakil presiden yang maju atas nama NU.

"Kami menolak dijadikannya identitas apa pun, termasuk identitas Islam, identitas agama, termasuk identitas NU untuk menggalang dukungan," ujar Yahya.

https://nasional.kompas.com/read/2023/02/05/13490781/muhaimin-minta-kader-pkb-ada-di-tengah-warga-nu-bukan-hanya-dekat

Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke