Hal ini disampaikan oleh Ketua Bidang Keorganisasian PBNU Ishfah Abidal Aziz merespons dihelatnya acara Sarasehan Nasional Satu Abad NU yang digelar partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu kemarin.
Muhaimin dalam acara tersebut menyampaikan kepada pers bahwa watak NU adalah kekuatan politik.
"Tidak usah memanipulasi warga NU, dengan manipulatif seperti itu. Silakan berkompetisi, apa yang jadi gagasan dan cita-cita Anda, kalau rakyat mengafirmasi, pasti dipilih," kata Ishfah kepada Kompas.com, Selasa (31/1/2023).
"Dalam acara itu, disampaikan bahwa watak dasar NU adalah politik. Itu tidak benar. Saya minta Ketua Umum PKB baca kembali Muqaddimah Qanun dan Anggaran Dasar Nahdlatul Ulama," tambahnya.
Ishfah menegaskan bahwa watak dasar sekaligus landasan dan asas berdirinya NU untuk kemaslahatan umat, bukan untuk kepentingan politik.
Ia menambahkan, Nadhliyin memiliki aspirasi politik yang bebas dan tidak ada satu pun pihak yang punya legitimasi untuk mengarahkannya harus mendukung PKB sekalipun partai itu didirikan oleh para ulama NU dan pengurus PBNU era Gus Dur.
"Jadi, (NU) bukan untuk politik. Oleh karena itu, ketika disampaikan bahwa watak dasar NU itu politik, itu jelas-jelas menyalahi, untuk memanipulasi hak atau keputusan warga NU," ujar Ishfah.
Ia menambahkan, bukan baru kali ini saja PKB berupaya untuk mengarahkan suara Nahdliyin.
Menurut Ishfah, PKB harus memulai arah politiknya secara lebih otentik tanpa mengait-ngaitkan diri dengan NU yang memang memiliki basis massa yang besar.
"Kita melihat rekam jejak selama ini, bahwa apa yang dilakukan oleh teman-teman di PKB ini kan upaya menggalang dukungan dari warga NU. Itu yang dilakukan tanpa diseimbangi dengan perkhidmatan yang cukup terhadap NU," ungkap Ishfah.
"Sudah waktunya PKB berpolitik secara lebih dewasa, jujur, dan bertanggung jawab," pungkasnya.
Sejak Yahya Cholil Staquf menakhodai NU pada akhir Desember 2021, ia sudah menegaskan bahwa ormas Islam terbesar di Indonesia itu tidak akan terlibat politik praktis, juga tidak berafiliasi dengan salah satu kubu/partai politik, termasuk PKB yang memiliki keterkaitan historis.
Sarasehan Nasional Satu Abad NU yang diselenggarakan kemarin di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta itu, turut mengundang Said Aqil Siradj.
Dalam acara itu, Said, yang kalah perolehan suara dari Yahya Staquf dalam perebutan kursi Ketua Umum PBNU akhir 2021 lalu, turut memaparkan bahwa "PKB adalah NU, dan NU adalah PKB".
Said juga mengungkapkan bahwa PKB merupakan satu-satunya partai politik yang sejalan dengan NU. Menurutnya, orang-orang yang berupaya menjauhkan PKB dari NU adalah orang-orang yang "tidak senang dengan Muhaimin".
PKB buka suara
PKB angkat bicara setelah dituding berupaya memanipulasi nahdliyin untuk kepentingan politik praktis jelang Pemilu 2024.
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid justru menganggap ada penyusup di tubuh pengurus ormas Islam terbesar di Indonesia itu.
"Sakkarepmu (suka-suka kamu)! Aku enggak ngurusi mars. Hikmat PKB akan jalan terus dari Satu Abad ini sampai kapan pun," ungkap Jazil kepada Kompas.com, Selasa.
Ia justru menyuruh PBNU tidak mengingkari fakta sejarah bahwa kelahiran PKB dibidani oleh para ulama NU dan pengurus PBNU di era kepemimpinan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Jazil berujar bahwa hal itu adalah tanggung jawab sejarah dan PKB akan terus memikulnya.
"Justru yang perlu diwaspadai itu adalah para penumpang gelap yang menyusup di tubuh PBNU," ucap dia. "Karena mereka itu yang sering mengatasnamakan NU untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya," kata Jazil.
https://nasional.kompas.com/read/2023/01/31/15373031/cak-imin-sebut-watak-nu-adalah-kekuatan-politik-pbnu-geram-tidak-benar