"Insya Allah, kita yakin nol persen kemiskinan ekstrem bisa kita (capai). Kecuali, ada hal-hal yang luar biasa. Kalau tidak, ini sudah ada target-target yang kita tentukan," kata Ma'ruf Amin dalam keterangan pers, Jumat (27/1/2023).
Ma'ruf mengakui, angka kemiskinan di tanah air bersifat fluktuatif akibat sejumlah faktor yang terjadi selama pandemi Covid-19.
Namun, ia mengklaim angka kemiskinan dari tahun ke tahun cenderung turun meski sempat naik dalam beberapa bulan.
Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya melaporkan bahwa jumlah penduduk miskin di Indonesia ada sebanyak 26,36 juta orang atau 9,57 persen pada September 2022.
Angka itu naik 0,03 persen atau 200.000 orang dari posisi Maret 2022 yang sebanyak 26,16 juta orang miskin.
Namun, turun 0,14 persen atau 140.000 orang dari September 2021 yang sebanyak 26,50 juta orang miskin.
"Setelah pandemi ini, sebenarnya kita sudah bisa menurunkan angka year on year itu lebih kecil dari sebelum pandemi," ujar Ma'ruf Amin.
"Target 2024, nol persen kemiskinan ekstrem itu kita harapkan akan dapat tercapai," kata Ma'ruf Amin.
"Nanti, di tahun 2023 ini akan kita genjot lagi penanganan kemiskinan ekstrem di seluruh kabupaten/kota, dan dilanjutkan penuntasannya di 2024," ujarnya lagi.
https://nasional.kompas.com/read/2023/01/27/20532561/wapres-optimistis-target-angka-kemiskinan-ekstrem-nol-persen-dapat-tercapai