JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menepis anggapan bahwa pemerintah mengintervensi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dengan majunya dua menteri Kabinet Indonesia Maju, Menteri BUMN Erick Thohir serta Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali, dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI.
"Kalau intervensi, saya kira pemerintah tidak ada untuk melakukan intervensi," kata Ma'ruf dalam keterangan pers di Kampus Universitas Indonesia Salemba, Jakarta, Kamis (26/1/2023).
Ma'ruf menuturkan, yang terpenting adalah pencalonan Erick dan Zainuddin tidak melanggar ketentuan yang diatur oleh FIFA, PSSI, serta mendapatkan izin dari Presiden Joko Widodo selaku atasan mereka.
Ia juga memperingatkan agar tugas sebagai menteri tidak boleh terpinggirkan apabila mereka merangkap jabatan kelak.
"Sepanjang tidak ada yang dilanggar, saya kira tidak ada masalah menurut saya," kata Ma'ruf.
Lebih lanjut, Ma'ruf menyatakan bahwa pemerintah ingin mendorong agar dunia sepak bola Indonesia semakin maju.
Ia yakin, dengan jumlah penduduk mencapai 274 juta orang, Indonesia sebenarnya mempunyai bibit-bibit pemain sepak bola yang perlu digali dan dikembangkan menjadi atlet berprestasi.
"Pemerintah tidak akan melakukan intervensi, hanya mendorong supaya sepakbola kita itu maju, itu saja. Supaya sepak bola kita itu jangan terus tidak maju-maju, kalah terus, jadi harus dicari apa salahnya," kata Ma'ruf.
Seperti diketahui, Erick maju sebagai calon ketua umum PSSI dalam KLB PSSI yang akan diselenggarakan pada 16 Februari 2023 mendatang.
Erick akan bersaing dengan empat calon lain yakni , yakni La Nyalla Mattaliti, Arif Putra Wicaksono, Doni Setiabudi, Fary Djami Francis.
Sementara, Zainuddin merupakan satu dari 20 calon wakil ketua umum PSSI yang akan bersaing dalam KLB.
Zainuddin akan bersaing dengan sejumlah nama tenar di dunia sepak bola, antara lain Ratu Tisha, Bambang Pamungkas, Ponaryo Astaman, dan Azrul Ananda.
https://nasional.kompas.com/read/2023/01/26/12011231/dua-menteri-ikut-klb-pssi-wapres-pemerintah-tak-lakukan-intervensi