Termasuk, pembicaraan soal keinginan PKB mengusung Muhaimin sebagai calon wakil presiden (cawapres) Prabowo.
"Saya kira di antara mereka sudah ada pembicaraan, tapi pasti nanti diputuskan pada waktunya," kata Fadli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (24/1/2023).
Fadli Zon juga menjawab soal kemungkinan Prabowo mempertimbangkan Ijtima Ulama PKB yang meminta Muhaimin maju dalam Pilpres 2024.
Menurut Fadli, Ijtima Ulama itu juga tentu dipertimbangkan Prabowo.
Sehingga, dia meminta semua pihak menunggu pengumuman paslon koalisi Gerindra-PKB yang bakal ditentukan nantinya.
"Ya, proses ini masih panjang, ini bulan Januari, nanti bulan September kita lihat saja dulu ada yang sudah diputuskan dalam beberapa jam bisa berubah," ucap Fadli.
Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR ini menambahkan, soal nama-nama selain Muhaimin yang bakal mendampingi Prabowo juga masih sebatas spekulasi.
Oleh karena itu, dia memperkirakan kepastian paslon koalisi Gerindra-PKB bakal menjadi terang pada Agustus atau September tahun ini.
"Saya kira pada waktunya lah pasti semua pihak sedang menyusun strategi, sedang menyusun langkah-langkah, sedang konsentrasi dengan berbagai hal yang terkait dengan pileg maupun pilpres secara simultan," tutur Fadli.
Sebagai informasi, dua partai politik yaitu Gerindra dan PKB sudah menyepakati untuk berkoalisi dalam Pemilu 2024.
Koalisi ini baru saja meresmikan Sekretariat Bersama (Sekber) Gerindra-PKB di Sunda Kelapa, kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Senin (23/1/2023).
Hingga kini, koalisi Gerindra-PKB belum memutuskan soal sosok paslon yang akan diusung pada 2024.
Baik Gerindra maupun PKB masih kekeh untuk mengusung Ketumnya sebagai capres 2024.
Akan tetapi, PKB juga sudah meminta agar Muhaimin diikutsertakan dalam Pilpres sebagai cawapres.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengakui nama Muhaimin lah yang sejauh ini berpotensi menjadi Cawapres 2024 untuk mendampingi Prabowo.
"Ya Pak Muhaimin mendominasi pembicaraan," ujar Muzani saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Senin (16/1/2023).
Muzani menjelaskan, munculnya nama-nama lain sebagai cawapres Prabowo adalah hal yang wajar karena itu merupakan dinamika politik.
Dia pun enggan membeberkan siapa-siapa saja nama selain Cak Imin yang sedang Gerindra bicarakan.
"Ya semua nama yang beredar diomongin. Kita tidak punya kewenangan untuk menyebut nama," ucap Muzani.
https://nasional.kompas.com/read/2023/01/25/01030611/pkb-ingin-cak-imin-jadi-cawapres-prabowo-fadli-zon-saya-kira-sudah-ada