Salin Artikel

Mencari Jalan Lain Mencegah Penyelundupan Narkoba

Setelah dia mengenalkan diri, saya cukup kaget. Dia adalah teman saya yang sedang menjalani hukuman penjara karena kasus penjualan narkoba.

Saya tidak mau ambil risiko berhubungan dengan bandar narkoba, teman sekalipun. Karena itu saya block nomor handphone-nya.

Beberapa hari kemudian, dia menghubungi saya dengan nomor lain. Saya kembali memblokirnya. Di nomor ketiga, saya terpaksa menanggapinya.

Singkat cerita, dia minta dikirim makanan cepat saji. Mungkin itu adalah modus agar saya menjenguknya di lapas tempat di mana dia dihukum. Saya menjeguknya, bersama seorang teman yang juga mengenal narapidana tersebut.

Di tengah perbincangan, dia menyampaikan kalau berkasnya kini sedang diteliti oleh majelis hakim di Mahkamah Agung untuk proses Peninjauan Kembali. Katanya, dia memilih langkah PK karena vonis pertamanya hanya delapan tahun.

Namun jaksa melakukan banding dan vonisnya kini bertambah menjadi 12 tahun. Karena itu dia berupaya mengajukan PK dengan harapan hukumannya dikembalikan seperti vonis pertama.

Warga Jakarta tersebut menceritakan bahwa ratusan juta rupiah uangnya sudah dikeluarkan selama proses penyidikan dan persidangannya.

Tentu perlu ditelisik lebih jauh dari mana biaya untuk proses banding tersebut. Tampak kelindan sempurna sebuah kejahatan.

Giginya tampak hitam, grepes dan terjadi dislokasi di beberapa sisi. Itu menunjukkan dia masih aktif menyalahgunakan narkoba dari dalam penjara.

Saya geleng-geleng dan tidak dapat menutupi ekspresi protes kepadanya. Alasan dia adalah itu pilihan satu-satunya agar tetap survive selama berada di dalam penjara.

Sementara beberapa pengedar yang ditangkap BNNP DKI Jakarta akhir-akhir ini melibatkan residivis. Bahkan, beberapa dari mereka dikendalikan oleh narapidana dari dalam penjara.

Keterlibatan narapidana dalam peredaran narkoba tentu selalu menyisakan tanda tanya, apakah mereka telah berhasil mengelabui atau bahkan ‘membeli’ petugas.

Pertemuan saya terhadap mereka mengingatkan saya pada sosok El Chapo. Pimpinan kartel Sinaloa yang bernama lengkap Joaquín Archivaldo Guzmán Loera dan juga istrinya saat ini dipenjara super ketat di Amerika Serikat, tapi bisnis haramnya tidak dapat dihentikan. El Chapo tetaplah raja narkoba.

Apa yang membuatnya begitu kuat adalah karena pundi-pundi uang yang telah dihimpunnya. Seperti ayahnya, dua putranya pun berperilaku sebelas-dua belas.

Kekuatan uangnya telah lama mewujud menjadi senjata, tentara bayaran, dan tentu saja alat suap dan pat gulipat dengan petugas dan pejabat korup.

Sebagai catatan, tahun 2020 lalu, anak El Chapo ditangkap. Kerusuhan kemudian meletus di Kota Culiacan, Meksiko. Dengan terpaksa, petugas melepaskan kembali penerus kerajaan kartel Sinaloa tersebut.

Tentakelnya solid. Selnya terkoneksi dengan adaptif, kaku di satu sisi dan lentur di sisi yang lain. Walau dirinya telah ditangkap, pemerintah Amerika Serikat tetap dibuat tidak nyaman dengan gurita jaringannya.

Pasar narkoba

Narkoba memang bisnis yang sangat menggiurkan. Eksitensinya dijamin abadi karena karakter pasar yang terbentuk susah untuk dirusak, pasar candu.

Sebagaimana juga di belahan dunia lain, narkoba dengan harga tinggi dan pasar paling kuat di Indonesia saat ini adalah jenis amphetamine type stimulant terutama shabu dan ekstasi.

Data penyitaan dan kebutuhan pasar dua jenis narkoba tersebut selalu menempati posisi teratas yang dirilis oleh BNN dalam sepuluh tahun terakhir, termasuk akhir tahun 2022 lalu.

Ganja memang tetap nomor satu di pasar narkoba Indonesia, tapi secara bisnis perputaran uang ganja tidak seberapa.

Narkoba sitaan BNN tahun 2022, yaitu 3,3 ton shabu diperkirakan bernilai lima kali lebih besar jika dikonversi ke dalam rupiah jika dibandingkan dengan sitaan 115 ton ganja tahun yang sama. Belum lagi jika ditambah dengan sitaan shabu dari jajaran kepolisian.

Narkoba jenis shabu, seperti yang disebutkan petugas dalam berbagai kesempatan rilis, umumnya berasal Golden Triangle yang masuk ke Indonesia melalui Malaysia. Disparitas harga dengan negara tersebut memang bisa mencapai tiga sampai lima kali lipat.

Posisi Indonesia sebagai negara pasar persis seperti Amerika Serikat yang menjadi pasar utama narkoba dari negara-negara Amerika Selatan. Hukum alamiah pasar, demand dan supply tampak abadi.

Kebijakan menanggulangi peredaran narkoba tidak dapat dilakukan dengan cara biasa. Indonesia termasuk negara yang memberikan perhatian terhadap persoalan ini dengan adanya lembaga khusus seperti Badan Narkotika Nasional yang diberikan kewenangan dari hulu hingga hilir atas masalah narkoba.

Mencari jalan lain

Juan Carlos Garzón and John Bailey, dalam salah satu artikelnya di buku The Handbook of Drugs and Society (2016), menyebutkan salah satu dari empat model upaya mereduksi narkoba adalah the short?sheet effect.

Model ini mengacu kepada pengalihan alokasi anggaran dari prioritas penindakan hukum kepada non-penegakan hukum (the displacement of budget priorities).

Juan Carlos dan John Bailey melihat bahwa prioritas bantuan anggaran Amerika Serikat kepada Amerika Latin lebih banyak terhadap penegakan hukum. Dalam rentang tahun 2002 hingga 2013, keduanya mencatat bantuan mencapai 6,6 miliar dollar Amerika Serikat atau hampir 100 triliun rupiah.

Namun, situasi kejahatan narkoba tampak tidak berubah dan bahkan memiliki dampak ikutan lainnya seperti aktivitas kekerasan, pelanggaran HAM, dan lainnya.

Karena itu, penganggaran yang diprioritaskan kepada penegakan hukum semata dianggap gagal dan perlu pendekatan lain.

Belajar dari kebijakan stagnasi perang terhadap narkoba yang Amerika Serikat lakukan di negara-negara Amerika latin, Indonesia dapat memodifikasi kebijakan tersebut terhadap negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Myanmar. Negara-negara tersebut merupakan pusat produksi dan distribusi narkoba jenis shabu.

Indonesia dapat menuntut negara-negara tersebut untuk benar-benar mengawasi agar narkoba tidak mengalir ke Indonesia.

Selain itu, intervensi dapat berupa program-program pencegahan dan pemberdayaan di daerah yang menjadi jalur utama penyelundupan.

Saya pernah melakukan kunjungan di Pulau Penang, Malaysia. Daerah tersebut adalah salah satu daerah yang menjadi pusat penyelundupan narkoba ke Indonesia, khususnya ke daerah Aceh dan Sumatera Utara.

Fakta menarik yang saya temukan adalah bahwa terdapat kantong-kantong warga asal Aceh yang berada di Pulau Penang dan sebagiannya diduga terkait dengan jaringan penyelundupan narkoba ke Sumatera.

Jadi, penerapan model short-sheet effect sebagai jalan lain dapat dilakukan dengan lebih serius.

Program dapat berupa pencegahan dan pemberdayaan terhadap warga Indonesia di daerah atau negara tersebut untuk tidak terlibat dalam jaringan narkoba sehingga penyelundupan narkoba ke Indonesia dapat berkurang.

https://nasional.kompas.com/read/2023/01/04/06300041/mencari-jalan-lain-mencegah-penyelundupan-narkoba

Terkini Lainnya

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke