Titik awal keduanya menunjukkan chemistry tepat ketika nama Yudo kian santer disebut sebagai calon Panglima TNI pilihan Presiden Joko Widodo untuk menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang akan purna dinas militer.
Hal ini terlihat saat Yudo memberikan brevet Hiu Kencana kepada Listyo di Dermaga 100, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada 28 November 2022. Ketika itu, Yudo masih menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL).
Brevet ini juga diberikan kepada sejumlah pejabat negara dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman serta Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo.
Tak lama berselang, Listyo menunjukkan keserasiannya dengan turut mengantarkan Yudo menjalani fit and proper test sebagai calon Panglima TNI di Gedung DPR RI, Jakarta, pada 2 Desember 2020.
Momen tersebut menjadikan Listyo sebagai Kapolri pertama di era Jokowi yang turut memberikan dukungan langsung kepada calon Panglima TNI untuk menjalani fit and proper test di Gedung DPR RI.
Setelah resmi menjadi Panglima TNI, Yudo dan Listyo langsung menunjukkan keserasiannya dengan memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin 2022 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada 22 Desember 2022.
Sebagai lanjutan dari kegiatan tersebut, dua hari berselang, kedua perwira tinggi (pati) bintang empat itu mengecek langsung pelaksanaan ibadah Misa Malam Natal di Gereja Katedral Jakarta, Sabtu (24/12/2022).
Yudo dan Listyo bisa dibilang sangat intens dalam menunjukkan keserasiannya. Tidak lama setelah kegiatan mengecek pelaksanaan ibadah Misa Malam Natal, keduanya disematkan brevet Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Mako Kopassus, Jakarta, Selasa (27/12/2022).
Keserasian terakhir terlihat ketika Listyo turut menghadiri pada saat Yudo menyerahkan jabatan KSAL kepada Laksamana Muhammad Ali di Markas Besar Angkatan Laut (Mabesal), Jakarta, Kamis (28/12/2022).
Momen keserasian keduanya pun diharapkan menjadi teladan yang baik bagi para prajurit TNI dan personel Polri.
Meski demikian, Fahmi menilai keharmonisan secara formal saja tidak cukup untuk memupuk sinergitas kedua institusi.
"Bahkan kehadiran bersama menurut saya tidak lebih penting ketimbang dukungan dan penghormatan terhadap peran dan fungsi masing-masing lembaga sesuai batasan ketentuan perundang-undangan," kata Fahmi kepada Kompas.com, Kamis.
Dengan kata lain, Fahmi berharap keserasian keduanya dapat menjadi sinyal bahwa ego sektoral dan tumpang tindih kewenangan TNI dan Polri ke depan menurun.
"Polri terutama, makin berdaya dalam penegakkan kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) dan penegakkan hukum sehingga TNI bisa makin fokus pada peran dan fungsinya sebagai penegak kedaulatan negara dan penjaga keutuhan wilayah," tegas Fahmi.
https://nasional.kompas.com/read/2022/12/29/12082531/panglima-tni-dan-kapolri-kian-serasi-sinyal-ego-sektoral-akan-menurun