Salin Artikel

Ferdy Sambo Ngaku Diuntungkan CCTV di Rumahnya Rusak, Pengacara Yosua Curiga Itu Bagian dari Skenario

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengacara keluarga Brigadir Yosua, Martin Simanjuntak, menilai, pengakuan Ferdy Sambo soal kamera CCTV rusak di rumahnya bisa menjadi petunjuk tentang perencanaan pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Menurut Martin, rusaknya CCTV tersebut bagian dari skenario pembunuhan berencana terhadap Yosua yang dirancang Sambo.

"Kalau menurut saya itu adalah bagian dari skenario," kata Martin dalam program Kompas Petang Kompas TV, Kamis (8/12/2022).

Martin menduga, sebelum Yosua dieksekusi di rumah dinas Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Sambo sebenarnya sudah tahu bahwa CCTV di rumahnya rusak.

Sambo pun dinilai tak jujur di persidangan ketika menyebut bahwa dirinya baru tahu CCTV tersebut rusak pascapenembakan Yosua.

"Yang lebih seru lagi kemarin pada waktu di persidangan kan ditanya sama hakim. Ferdy sambo ini mengaku bahwa CCTV rusak itu adalah merupakan keuntungan dalam perkara ini. Oleh karena itu dibuatlah skenario seakan-akan tembak-menembak," ujar Martin.

"Itu sebenarnya esensinya di situ bahwa Ferdy Sambo itu sudah mengetahui daerah rumah Duren Tiga itu tidak ada CCTV, itu petunjuk yang penting," tuturnya.

Senada dengan Martin, kuasa hukum Richard Eliezer, Ronny Talapessy, meragukan pengakuan Sambo soal CCTV rusak di rumahnya.

Sebab, sejak awal Sambo sengaja merusak TKP pembunuhan kasus ini. Beberapa keterangannya pun terindikasi tidak jujur.

"Terkait CCTV kan kita sudah bilang, ini TKP-nya sudah rusak. Kemudian saksi-saksinya pun berbohong, saksi yang menjadi terdakwa berbohong. Ini kan terungkap di persidangan.
Bukan hanya kita loh, hakim, jaksa penuntut umum sudah lihat," kata Ronny dalam program Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Jumat (9/12/2022).

Ronny juga heran, bagaimana mungkin CCTV di rumah seorang jenderal bintang dua Polri dibiarkan rusak dan tak kunjung diperbaiki. Oleh karenanya, dia curiga ini bagian dari skenario perencanaan pembunuhan terhadap Yosua.

"Kalau ada CCTV saya pikir tidak lama-lamalah kasus inilah, sudah pasti terungkap semuanya," kata dia.

Sesaat setelah peristiwa itu, Sambo menyusun skenario, seolah Yosua tewas karena terlibat baku tembak dengan Bharada E.

Malam harinya, ART Sambo bernama Kodir menyampaikan bahwa kamera CCTV di rumah yang jadi lokasi penembakan tersebut tak berfungsi.

"Saya menanyakan ke Kodir waktu itu, kemudian karena sudah disampaikan bahwa itu rusak, maka saya yakin saja bahwa itu rusak," kata Sambo dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Rabu (7/12/2022).

Sambo mengaku, kalau saja CCTV tersebut tidak rusak, narasi tembak menembak yang dia buat bisa jadi tak berjalan mulus. Oleh karena merasa diuntungkan dengan kondisi tersebut, Sambo melanjutkan skenarionya.

"Jadi istilahnya, mohon maaf, Yang Mulia, beruntung itu rusak. Kalau itu tidak rusak pasti saya juga tidak akan berani membuat cerita seperti ini karena ada barang bukti," tutur Sambo.

Kendati demikian, skenario Sambo pada akhirnya terbongkar. Dia pun kini didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap Yosua.

Selain Sambo, empat orang lainnya juga didakwa perbuatan serupa. Keempatnya yakni istri Sambo, Putri Candrawathi; ajudan Sambo, Richard Eliezer atau Bharada E dan Ricky Rizal atau Bripka RR; dan ART Sambo, Kuat Ma'ruf.

Berdasarkan dakwaan jaksa penuntut umum, pembunuhan itu dilatarbelakangi oleh pernyataan Putri yang mengaku dilecehkan oleh Yosua di rumah Sambo di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (7/7/2022).

Pengakuan yang belum diketahui kebenarannya itu lantas membuat Sambo marah hingga menyusun strategi untuk membunuh Yosua.

Disebutkan bahwa mulanya, Sambo menyuruh Ricky Rizal atau Bripka RR menembak Yosua. Namun, Ricky menolak sehingga Sambo beralih memerintahkan Richard Eliezer atau Bharada E.

Brigadir Yosua dieksekusi dengan cara ditembak 2-3 kali oleh Bharada E di rumah dinas Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022). Setelahnya, Sambo menembak kepala belakang Yosua hingga korban tewas.

Mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri itu lantas menembakkan pistol milik Yosua ke dinding-dinding untuk menciptakan narasi tembak menembak antara Brigadir J dan Bharada E yang berujung pada tewasnya Yosua.

Atas perbuatan tersebut, para terdakwa didakwa melanggar Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 56 ke-1 KUHP.

https://nasional.kompas.com/read/2022/12/09/11392431/ferdy-sambo-ngaku-diuntungkan-cctv-di-rumahnya-rusak-pengacara-yosua-curiga

Terkini Lainnya

Kenakan Kemeja Putih, Prabowo-Gibran Tiba di KPU

Kenakan Kemeja Putih, Prabowo-Gibran Tiba di KPU

Nasional
AHY: Demokrat Siap Sukseskan Program dan Kebijakan Prabowo 5 Tahun ke Depan

AHY: Demokrat Siap Sukseskan Program dan Kebijakan Prabowo 5 Tahun ke Depan

Nasional
Penetapan Presiden dan Wapres Terpilih, Prabowo-Gibran Berangkat Bareng ke KPU

Penetapan Presiden dan Wapres Terpilih, Prabowo-Gibran Berangkat Bareng ke KPU

Nasional
Ganjar-Mahfud Absen saat Penetapan Prabowo-Gibran, PAN: Enggak Ngaruh

Ganjar-Mahfud Absen saat Penetapan Prabowo-Gibran, PAN: Enggak Ngaruh

Nasional
Sudirman Said Sebut 'Dissenting Opinion' 3 Hakim MK Jadi Catatan Pengakuan Kejanggalan Pilpres 2024

Sudirman Said Sebut "Dissenting Opinion" 3 Hakim MK Jadi Catatan Pengakuan Kejanggalan Pilpres 2024

Nasional
Pimpinan MPR: Mooryati Soedibyo Sosok Inspiratif Perempuan Indonesia

Pimpinan MPR: Mooryati Soedibyo Sosok Inspiratif Perempuan Indonesia

Nasional
Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Sebagai Pemenang Pilpres 2024

Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Sebagai Pemenang Pilpres 2024

Nasional
AHY: Selamat Pak Prabowo-Gibran, Presiden Terpilih 2024-2029

AHY: Selamat Pak Prabowo-Gibran, Presiden Terpilih 2024-2029

Nasional
Apresiasi Putusan MK, AHY: Kami Tahu Beban dan Tekanan Luar Biasa

Apresiasi Putusan MK, AHY: Kami Tahu Beban dan Tekanan Luar Biasa

Nasional
Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Paparkan Upaya Pemerataan Energi Indonesia

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Paparkan Upaya Pemerataan Energi Indonesia

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Sudirman Said: Tim yang Kalah Harus Hormati Putusan MK

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Sudirman Said: Tim yang Kalah Harus Hormati Putusan MK

Nasional
Cuti, AHY Akan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Cuti, AHY Akan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
Persiapkan Leaders’ Retreat, Menlu Singapura Temui Menko Airlangga Bahas Kerja Sama dan Isu Strategis

Persiapkan Leaders’ Retreat, Menlu Singapura Temui Menko Airlangga Bahas Kerja Sama dan Isu Strategis

Nasional
Pesan Terakhir Pria yang Ditemukan Tewas di Kontrakan Depok, Minta Jasadnya Dikremasi

Pesan Terakhir Pria yang Ditemukan Tewas di Kontrakan Depok, Minta Jasadnya Dikremasi

Nasional
Profil Mooryati Soedibyo: Mantan Wakil Ketua MPR dan Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Profil Mooryati Soedibyo: Mantan Wakil Ketua MPR dan Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke