JAKARTA, KOMPAS.com - Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) turut mengatur ancaman 9 tahun penjara bagi penjual makanan hingga obat palsu yang menyebabkan konsumen meninggal.
Rumusan delik itu tercantum dalam Pasal 503 RKUHP yang baru disahkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam rapat paripurna di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (6/12/2022).
Menurut Pasal 503 Ayat (1) RKUHP, setiap orang yang menjual, menawarkan, atau menyerahkan barang berupa makanan, minuman, atau obat palsu dan menyembunyikan kepalsuan itu, maka dipidana dengan penjara paling lama 5 tahun atau pidana denda paling banyak kategori V (Rp 500.000.000).
Kemudian menurut Pasal 503 Ayat (2), jika perbuatan seperti dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan luka berat atau penyakit, maka pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 tahun.
"Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan matinya orang, dipidana dengan pidana penjara paling lama 9 tahun," demikian isi Pasal 503 Ayat (3).
https://nasional.kompas.com/read/2022/12/06/16532971/rkuhp-sah-penjual-makanan-hingga-obat-palsu-picu-kematian-dipenjara-9-tahun