Salin Artikel

Survei Litbang Kompas: 39,7 Persen Responden Nilai Citra Relawan Politik Buruk

JAKARTA, KOMPAS.com - Sikap publik dalam memandang citra relawan politik pendukung partai maupun tokoh tertentu, hampir seimbang berdasarkan survei Litbang Kompas pada 22-24 November 2022.

Melansir Kompas.id, 41,3 persen responden menyatakan bahwa citra sukarelawan politik baik. Sementara, 39,7 persen menyatakan citra mereka buruk.

Kondisi ini dipengaruhi oleh meningkatnya gerakan mereka untuk saling unjuk kekuatan dalam mendukung tokoh potensial menjadi capres mendatang atau pejabat yang sedang berkuasa.

Pada saat yang sama, 43,8 persen responden menyatakan tak berminat untuk menjadi sukarelawan. Sementara, dari jumlah responden yang bersedia menjadi relawan, hanya 7,3 persen yang berminat menjadi sukarelawan politik.

Mayoritas, mereka lebih memilih menjadi sukarelawan sosial-kemanusiaan (37,2 persen).

Adapun minat menjadi sukarelawan ini berbeda jika dilihat dari usia, jenis kelamin, latar belakang pendidikan, dan tingkat sosial ekonomi responden.

Dilihat dari usia, responden yang berminat menjadi sukarelawan terbanyak ada di usia 24-39 tahun (sekitar 50 persen). Disusul 40-55 tahun (30 persen).

Perempuan lebih banyak yang berminat menjadi sukarelawan di bidang kebersihan-lingkungan.

Sementara laki-laki lebih banyak berminat menjadi sukarelawan sosial-kemanusiaan dan sukarelawan politik.

Dilihat dari latar belakang pendidikan, yang berminat menjadi sukarelawan sosial-kemanusiaan datang dari kelompok responden berpendidikan menengah.

Sementara responden yang berpendidikan dasar lebih berminat menjadi sukarelawan kebersihan-lingkungan dan politik.

Sementara itu, dilihat dari tingkat sosial ekonomi, responden dari kalangan menengah ke bawah berminat menjadi sukarelawan sosial-kemanusiaan dan kebersihan-lingkungan.

Sementara responden dari kalangan bawah lebih berminat menjadi sukarelawan politik. Kalangan berpendidikan tinggi dan dari kelompok sosial ekonomi atas umumnya tak terlalu berminat jadi sukarelawan.

Meski minat menjadi sukarelawan tergolong rendah, publik meyakini pada tahun-tahun politik menjelang Pemilu 2024 akan banyak orang yang menjadi sukarelawan politik.

Fenomena ini didasari meningkatnya intensitas sukarelawan pendukung capres atau pemerintah yang berkumpul unjuk kekuatan di berbagai daerah.

Dikaitkan politik

Lebih lanjut, responden menganggap keberadaan sukarelawan merupakan kelompok eksklusif dalam masyarakat (68,5 persen).

Citra tersebut juga tidak lepas dari penilaian bahwa kerja sukarelawan masih mengharapkan imbalan.

Setidaknya 47,3 persen responden menyatakan sukarelawan bekerja tidak murni tanpa berorientasi pada materi atau imbalan.

Fenomena ini bisa dikaitkan dengan bagi-bagi uang dalam penggalangan massa atau lebih jauh lagi bagi-bagi jabatan ketika tokoh yang sukarelawan politik dukung berkuasa.

Namun, masih ada 44,5 persen responden yang meyakini kerja para sukarelawan masih murni tanpa mengharapkan imbalan.

Adapun survei dilakukan lewat wawancara telepon pada 22-24 November 2022 dengan melibatkan 508 responden dari 34 provinsi diwawancara.

Sampel ditentukan secara acak dari responden litbang kompas sesuai jumlah penduduk di tiap provinsi.

Tingkat kepercayaan 95 persen, nir pencuplikan penelitian +/- 4,35 persen dam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

https://nasional.kompas.com/read/2022/12/05/18225351/survei-litbang-kompas-397-persen-responden-nilai-citra-relawan-politik-buruk

Terkini Lainnya

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke