Ia mengatakan, mantan Gubernur DKI Jakarta itu tak pernah mengarahkan para relawan untuk memilih calon presiden (capres) tertentu.
“Beliau hanya memberikan pedoman, pemimpin harus bisa melanjutkan pembangunan berjalan terus,” ujar Andi ditemui selepas konferensi pers Musra Indonesia ke-8 di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (30/11/2022).
“Kecuali Pak Jokowi memerintahkan harus A ya, itu enggak boleh,” kata dia.
Sebelumnya, kritik ke Jokowi disampaikan oleh Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera.
Ia meminta Jokowi tak banyak ikut campur dalam penentuan calon presiden (capres) untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Sementara itu, menurut Andi, Jokowi hanya menyarankan agar masyarakat memilih pemimpin yang ideal.
“Pemimpinnya harus enggak duduk-duduk di Istana, pemimpinnya yang mau turun ke bawah, itu kan hak kita sudah melihat kira-kira calonnya siapa ini yang disampaikan Pak Jokowi,” ujar dia.
Namun, Andi tak menampik jika Jokowi condong memberikan dukungannya pada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Pilihan itu pun sesuai dengan hasil Musra yang telah berlangsung selama delapan kali.
“Jadi saya yakin, tidak mendahului yang di atas, bahwa calon yang dimaksud Pak Jokowi dan di dalam Musra pasti akan sama,” ujar dia.
Diketahui dalam acara Gerakan Nusantara Bersatu di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (26/11/2022) Jokowi mengungkapkan ciri-ciri pemimpin yang cocok untuk masa depan Indonesia.
Menurut dia, pemimpin itu memiliki banyak kerutan di wajah dan berambut putih.
Beragam tanggapan muncul atas komentar Jokowi itu salah satunya dari Mardani.
Ia berharap, Jokowi menyerahkan urusan pencapresan pada partai politik (parpol).
“Dorong Pak Jokowi, udah, serahkan ke partai politik urusan capres 2024,” kata Mardani ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (29/11/2022).
https://nasional.kompas.com/read/2022/11/30/19315771/jokowi-diminta-tak-banyak-ikut-campur-soal-pilpres-relawan-membela