Mula-mula, Presiden mengapresiasi target investasi pada 2021 sebesar Rp 900 triliun yang sudah tercapai.
Untuk tahun ini, Jokowi menggarisbawahi janji Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia yang sebelumnya menegaskan bahwa target investasi pasti bisa kembali tercapai.
"Tahun 2022 Rp 1.200 triliun, tadi Pak Menteri Investasi menyampaikan pasti tercapai, tetapi kita lihat nanti di akhir tahun. Jangan (bilang) tercapai-tercapai, nanti kalau enggak tercapai (bilang) ‘Mohon maaf Pak, enggak bisa’. Mohon maaf, mohon maaf, ini target," ujar Jokowi.
"Karena ini akan mempengaruhi growth, akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Begitu target 1.200 itu enggak tercapai, pertumbuhan ekonomi kita ikut kegeret untuk turun. Hati-hati, investasi menjadi kunci. Kunci," kata dia.
Kepala Negara lalu mengungkapkan, pada kuartal ketiga 2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia naik menjadi 5,72 persen.
Ia pun mewanti-wanti agar jangan sampai capaian investasi yang turun berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi.
Meski demikian, Jokowi juga mengapresiasi perkembangan investasi di luar Jawa yang sudah semakin baik.
Jika sebelumnya perbandingan investasi di Jawa dan luar Jawa sebesar 70:30, saat ini peta sudah berubah.
"Yang saya senang, informasi terakhir di luar Jawa sekarang sudah lebih banyak investasinya, 53 persen. Betul ya Pak menteri? 53 persen. Dulu 70:30 kemudian menjadi lebih kecil-kecil, sekarang sudah menjadi lebih besar di luar Jawa," tutur Jokowi.
"Saya kira ini sebuah informasi yang baik. Artinya infrastruktur yang kita bangun di luar Jawa itu betul-betul memberikan efek kepada investasi, kepada pertumbuhan ekonomi di luar Jawa," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2022/11/30/15423571/ingatkan-bahlil-soal-target-investasi-jokowi-kalau-tak-tercapai-pertumbuhan