Penasihat hukum Kuat Ma'ruf, Irwan Irawan mengungkapkan bahwa 17 orang yang akan dihadirkan JPU di antaranya adalah empat terdakwa kasus obstruction of justice atau perintangan proses penyidikan terkait pengusutan perkara pembunuhan Brigadir J.
"Jaksa hadirkan 17 orang saksi," kata Irwan kepada Kompas.com, Minggu (27/11/2022) malam.
Keempat terdakwa kasus perintangan penyidikan yang bakal menjadi saksi adalah mantan Kaden A Ropaminal Agus Nur Patria dan Koordinator Sekretaris Pribadi (Korspri) Ferdy Sambo, Chuck Putranto.
Kemudian, Wakaden B Biro Paminal Propam Polri Arif Rahman Arifin dan PS Kasubag Riksa Baggak Etika Biro Watprof Divisi Propam Baiquni Wibowo.
Sementara itu, belasan saksi lainnya yang dihadirkan jaksa terdiri dari Anggota Kepolisian yang bekerja di Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri.
Mereka adalah staf pribadi (Sespri) mantan Kepala Divisi (Kadiv) Propam Ferdy Sambo, Novianto Rifai dan Pekerja Harian Lepas (PHL) yang dipekerjakan Sambo di Divisi Propam bernama Ariyanto.
Kemudian, Kabag Litpras di Biro Pengamanan Internal (Paminal) Divisi Propam Harun Yuni Aprin dan Sekretaris Biro (Sesro) Provos Divisi Propam Sugeng Putu Wicaksono.
Selanjutnya, Kepala Tata Usaha dan Urusan Dalam (Kataud) Divisi Propam Toni Ridho Nugroho dan Kepala Bagian Penegakan Hukum (Kabag Gakkum) Provos Div Propam Susanto Haris.
Jaksa juga bakal menhhadirkan Pemeriksa Forensik Muda Sub Bidang Komputer Forensik Polri Panji Zulfikar Sidik dan Pemilik Usaha CCTV bernama Tjong Tjiu Fung alias Afung.
Selain itu, ada juga Anggota Sub Bidang Senjata Api Balistik Metalurgi Forensik (Subbid Senpi Balmetfor) pada Pusat Laboraturium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri Sopan Utomo dan Kepala Urusan Logistik Pelayanan Masyarakat Polri Linggom Parasian siahaan.
Saksi lainnya yang dihadirkan JPU adalah dua Asisten Rumah Tangga (ART) Sartini alias Tini dan Rojiah alias Jiah serta driver atau sopir dari Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Selatan, Ridwan Soplanit, Audi Pratowo.
Peristiwa pembunuhan Yosua disebut terjadi setelah cerita Putri Candrawathi yang mengaku dilecehkan Yosua di Magelang.
Kemudian, Ferdy Sambo marah dan merencanakan pembunuhan terhadap Yosua yang melibatkan Richard Eliezer, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf.
Akhirnya, Brigadir J tewas di rumah dinas Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022.
Atas perbuatannya, Richard Eliezer, Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf didakwa melanggar Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 56 ke-1 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP). Kelimanya terancam pidana maksimal hukuman mati, penjara seumur hidup atau selama-lamanya 20 tahun.
https://nasional.kompas.com/read/2022/11/28/06330251/sidang-richard-eliezer-dkk-jaksa-hadirkan-4-terdakwa-kasus-obstruction-of