Salin Artikel

KPK Minta Pihak Perusahaan yang Mengurus HGU di Kanwil BPN Riau Kooperatif

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengingatkan petinggi berbagai perusahaan yang mengurus izin hak guna usaha (HGU) di Kantor WIlayah Badan Pertanahan Nasional (Kanwil BPN) Provinsi Riau agar bersikap kooperatif. Sebab, beberapa dari mereka dinilai menghindari pemeriksaan tim penyidik KPK.

Adapun KPK saat ini sedang mengusut dugaan suap pengurusan HGU di Kanwil BPN Riau. Kasus ini menjerat pemimpin lembaga tersebut, M Syahrir sebagai tersangka.

"KPK juga mengingatkan berbagai pihak yang dipanggil patut untuk kooperatif hadir khususnya para perusahaan yang mengurus izin HGU,” kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri dalam pesan tertulisnya kepada wartawan, Minggu (27/11/2022).

Ali tidak membeberkan nama para saksi dari pihak perusahaan yang dipanggil penyidik. Ia hanya meminta mereka untuk memberikan keterangan dengan jujur.

“(Saksi diminta) menyampaikan dengan jujur serta terbuka di hadapan Tim Penyidik,” tuturnya.

Selain itu, KPK juga meminta masyarakat memberikan informasi terkait pelayanan pengurusan di Kanwil BPN Riau di bawah kepemimpinan M Syahrir.

Informasi yang diminta KPK berkaitan dengan dugaan suap pengurusan HGU dalam perkara ini.

Sebelumnya, KPK menetapkan Kepala Kanwil BPN Riau M Syahrir sebagai tersangka penerima suap dugaan suap pengurusan perpanjangan HGU.

Selain Syahrir, KPK juga menetapkan dua orang dari pihak swasta yakni, pemilik saham PT Adimulia Agrolestari, Frank Wijayan dan General Manager PT Adimulia Agrolestari, Sudarso sebagai tersangka pemberi suap.

Kasus ini merupakan pengembangan dari persidangan perkara suap perizinan perkebunan kelapa sawit yang menjerat mantan Bupati Kuantan Singingi (Kuansing) Andi Putra.

Dalam perkara ini, Syahrir diduga menerima suap 120.000 dollar SIngapura atau sekitar Rp 1,2 miliar.

Suap diberikan Frank melalui Sudarso terkait pengurusan perpanjangan HGU PT Adimulia Agrolestari.

Saat ini, KPK telah menahan Frank di rumah tahanan (Rutan) Polres Jakarta Selatan. Sementara, Sudarso tengah mendekam di Lapas Kelas I Sukamiskin, Bandung.

Adapun Syahrir belum ditahan karena tidak memenuhi panggilan penyidik.

KPK mengingatkan, Syahrir segera menyerahkan diri. Jika ia tidak bersikap kooperatif, KPK mengancam akan melakukan upaya paksa. 

KPK memerintahkan kepada Saudara M Syahrir yang sudah dilakukan pemanggilan tapi tidak datang untuk segera menyerahkan diri,” kata Ketua KPK Firli Bahuri, Kamis (27/10/2022).

https://nasional.kompas.com/read/2022/11/27/11250091/kpk-minta-pihak-perusahaan-yang-mengurus-hgu-di-kanwil-bpn-riau-kooperatif

Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke