Awan lantas menduga, pasien itu mesti meninggalkan rumah sakit demi mengendalikan statistik jumlah korban gagal ginjal akut agar terkesan terkendali dan landai.
"Ada lho yang dipaksa pulang dari rumah sakit. Kalau menurut saya, indikasinya untuk statistik, biar statistiknya landai, biar statistiknya berhenti," kata Awan dalam acara Gaspol! Kompas.com, Selasa (22/11/2022).
Awan mengatakan, ada pula orangtua korban yang merasa bahwa anaknya hanya dinilai sebagai angka sejak mulai dirawat di rumah sakit hingga akhirnya meninggal dunia.
"Ketika itu masuk ke ruang perawatan khusus, anak saya tuh sudah enggak ada namanya, sudah bed sekian, nomor sekian, dan habis itu meninggal," kata Awan menirukan ucapan salah satu orangtua korban.
"Artinya, secara indivdu saya tuh merasa anak saya sudah hilang sebelum meninggal," ujar Awan melanjutkan.
Menurut Awan, para orangtua sangat terpukul karena buah hatinya berpulang hanya dalam hitungan hari sejak terindikasi demam, lalu kesehatannya memburuk dan meninggal.
Lebih lanjut, Awan mengungkapkan bahwa anak-anak korban gagal ginjal akut umumnya berasal dari keluarga kelas menengah ke bawah.
Hingga saat ini, kata Awan, keluarga korban gagal ginjal masih menantikan kompensasi yang diberikan pemerintah atas kepergian buah hati mereka.
"Sama sekali sampai sekarang tidak ada uluran lebih dari pemerintah atau belum diputuskan atau apa ya, tapi sampai sekarang belum ada, entah itu bentuknya," kata Awan.
Ia mengatakan, pemerintah semestinya memberikan kompensasi kepada keluarga korban karena kehilangan anak akibat penyakit yang sebenarnya bisa diantisipasi merupakan sebuah kejadian luar biasa.
"Ini kan nyawa ya, anak ini sudah dirawat dari mulai sebelum dilahirkan, dari periksa ke dokter sebelum dilahirkan sampai lahir, balita, susu dan lain sebagainya, itu kan orang ini kehilangan besar lho," ujar Awan.
"Dan ini bukan karena dia kena penyakit yang genetik dari dia lho. Ini keracunan lho, secara sistem ada lho yang bertanggung jawab, tapi sampai sekarang enggak ada," katanya lagi.
Merujuk data tersebut, dari 324 kasus gagal ginjal, jumlah pasien yang dirawat tinggal 11 orang sedangkan 113 orang lainnya telah dinyatakan sembuh.
https://nasional.kompas.com/read/2022/11/25/06210011/kuasa-hukum-ungkap-ada-pasien-gagal-ginjal-akut-diminta-pulang-dari-rs